Mohon tunggu...
Abu Djbril
Abu Djbril Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menebar Cinta Dengan Hikmah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Babad Banten (Bag 8)

24 Februari 2010   10:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:45 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sultan Maulana Yusuf mangkat pada saat Sultan Muhammad masih berumur 9 tahun, karena anak tertua dari permaisuri adalah perempuan maka Sultan Muhammad di angkat menjadi Sultan banten bergelar Kanjeng Ratu Banten Surosowan. Ketika Maulana Muhammad Memimpin Banten, Kesultanan Banten menjadi kuat dan ramai. Maulana Muhammad dikenal sebagai orang yang saleh, untuk kepentingan penyebaran Agama Islam beliau banyak mengarang kitab agama yang kemudian dibagikan kepada yang memerlukannya. untuk sarana ibadah beliau membangun banyak mesjid hingga ke pelosok Desa , beliau pun selalu menjadi Imam dan khatib setiap sholat Jumat dan hari raya, Masjid Agung pun diperindah. Terjadilah peristiwa yang seharusnya tidak perlu terjadi yaitu penyerangan ke Kerajaan Palembang yang diisukan Kerajaan Kafir. Jiwa muda Sultan tampak bersemangat untuk mengislamkan penduduk palembang dengan pasukan dan para jawara yang dimiliki Sultan Maulana Muhammad semakin yakin mampu menaklukannya. Dipanggilah seluruh panglima kerajaan baik dari Banten, lampung, Pakuan, galuh, cirebon hingga demak semua merapat menuju istana Banten. Para penasehat kerajaan kesultanan banten menyarankan agar Sultan tidak perlu menyerang Palembang karena kemakmuran rakyat banten harus menjadi kepentingan utama. Namun Sultan tak mengindahkan semua nasehat tersebut dan bersikeras bahwa palembang harus di Islamkan. Pangeran Mas Putera dari Aria panggiri adalah pencetus serangan ke Palembang, dia berkeinginan menjadi Raja Palembang hasutan - hasutan terhadap Sultan berhasil membuat darah muda sultan mendidih. tiada ampun kerajaan Palembang harus di hancurkan. Dengan 200 Kapal perang berangkatlah pasukan Banten menuju Palembang dibantu oleh kerajaan Lampung yang merupakan sekutu setia kerajaan Banten terlihat dari prasasti lampung yang tertulis " Lamun Banten Di Hareup Lampung di Buri" " Lamun Lampung di Buri Banten di Hareup " Daerah - daerah kekuasaan Banten seperti lampung, seputih dan semangka diperintahkan untuk mengerahkan prajuritnya menyerang kerajaan Palembang melalui darat. Pertempuran terjadi di sungai musi hingga berhari - hari puluhan hingga ratusan pasukan Kerajaan Palembang berjatuhan, kehebatan pasukan Banten tampak sulit dikalahkan, prajurit dan para Jawara Banten merengsek masuk ke Pintu gerbang kerajaan palembang, tampak Sultan Maulana Muhammad menghunus kujang ditangannya tak ada ketakutan di wajahnya. di dalam hatinya hanya bergemuruh Islam harus menyebar ke seluruh pelosok nusantara. ( Bersambung )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun