Faktor utama dari minimnya partisipasi politik generasi muda memang jauh lebih kompleks, penulis disini berusaha meng-highlight poin dimana pemerintah dapat bersikap lebih terbuka dalam partisipasi politik generasi muda. Pendidikan politik dianggap sebagai sebuah kunci untuk partisipasi generasi muda, penciptaan ruang-ruang terbuka untuk proses dialektis antara pemuda dengan pemimpib bangsa seharusnya lebih banyak adanya. Generasi muda dan segala ekspektasi nya tentu masih harus banyak belajar, dengan itu mengecilkan mereka dengan anggapan 'anak kecil' 'tidak kompeten' dan 'belum cukup dewasa' juga bukan solusinya. Kritik yang seringkali mereka layangkan bukan tidak memiliki dasar, kesadaran politik yang berubah menjadi aktivisme politik generasi muda datang karena keresahan mereka terhadap jalannya pemerintahan ini. Seiring waktu partisipasi politik generasi muda akan semakin berkembang sehingga mau tidak mau pemerintah harus bertransformasi lebih inklusif untuk menciptakan ruang-ruang diskursus yang konstruktif.
Daftar Pustaka
Jangan Hanya Mengkritik, Luhut Ajak Anak Muda Ketahui Kinerja Pemerintah - PRFM News. (2020, June 7). PRFM News. Retrieved April 8, 2022, from https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-13396444/jangan-hanya-mengkritik-luhut-ajak-anak-muda-ketahui-kinerja-pemerintah
Jokowi Ajak Anak Muda Ikut Pecahkan Persoalan Bangsa. (2020, November 29). Media Indonesia. Retrieved April 8, 2022, from https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/364984/jokowi-ajak-anak-muda-ikut-pecahkan-persoalan-bangsa
Soekanto, S. (1982). Sosiologi Hukum dalam Masyakarakat.
Surbakti, R. (1992). Memahami Ilmu Politik. PT. Gramedia.