Demo GERTAK Desak Kapolri Copot Kapolres Ende dari Jabatannya
Ende, Kompasiana.com -- Gerakan Rakyat Anti Korupsi Flores Lembata Mendesak kapolri segera copot kapolres Ende dari jabatannya karena lamban dalam menangani kasus dugaan gartifikasi yang menyeret 7 orang DPRD dan Dirut PDAM Ende.
Tuntutan tersebut disuarakan dalam aksi masa GERTAK yang dimulai dari Sekretariat hingga kantor kepolisian  Resor Ende senin 16 Oktober 2017.
Dalam GERTAK tersebut terhimpun dari organisasi-organisasi seperti LMND,API Kartini, API Ende dan STN menuntut kepolisian Resor Ende sekaligus mendesak kapolri agar segera mencopot kapolres Ende dari jabatannya.
GERTAK juga mengantarkan sejumlah data dugaan kasus gratifikasi agar secapatnya diproses yang dinilai cukup lengkap untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Menurut Kanisius Ratu Soge dalam orasinya menjelaskan bahwa kepolisian resor Ende di duga ada kong-kali kong dengan ke 7 anggota DPRD Ende, sehingga sengaja kasus tersebut mau di diamkan.
Kanis juga menilai kepolisian resor Ende tidak mampu dalam menangani kasus tersebut dan membiarkan perbuat melawan hukum terus berjalan.
Lanjut Kanis " Kalau sudah tidak mampu menangani kasus dugaan gratifikasi ini maka kami mendesak kapolri segera mencopot kapolres Ende dari jabatannya",
Pria yang di kenal dengan bung Kanis tersebut mengungkapkan bahwa kepolisian saat ini telah membiarkan para cukong-cukong tersebut berkeliaran memakan uang rakyat dan membiarkan rakyat sengsara.
" Kepolisian resor Ende telah membiarkan para cukong tersebut terus meraja rela, dan membiarkan rakyat sengsara, kami sudah tidak percaya dengan kinerja polres Ende dalam hal penanganan kasus", Ujar kanis