Mohon tunggu...
Jhosi Yosi
Jhosi Yosi Mohon Tunggu... Lainnya - freelance writer

Menulis tentang apa saja, major di ekonomi dan pariwisata tapi hobi kuliner, lihat anime, baca manga, dan main games

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Perempuan di Era Covid-19

8 Maret 2021   21:10 Diperbarui: 8 Maret 2021   21:17 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik.com/pikisuperstar

Tahun 2020 dan 2021 merupakan era bersejarah bagi umat manusia karena adanya penyebaran pandemi COVID-19 didunia. Tak hanya memiliki tingkat kematian yang tinggi tetapi juga memberikan ‘pukulan’ berupa dampak negatif terhadap sektor ketenagakerjaan dan perekonomian dunia. 

Sebab pemerintah dunia, nasional, dan daerah bersama-sama menerapkan berbagai kebijakan untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-19 didunia. Berbagai kebijakan yang diterapkan seperti PSBB, social distancing, sekolah daring, work from home, dan lain sebagainya.

International Labour Organization' (ILO), 2020 menyatakan kondisi tersebut telah menciptakan generasi pengangguran baru yang didominasi oleh angkatan kerja perempuan yang menganggur, dirumahkan, atau ter-PHK dimasa pandemi COVID-19. 

Sebab sebagian besar dari wanita masih bekerja di sektor dengan tingkat resiko penyebaran COVID-19 yang cukup tinggi seperti di sektor UMKM atau pendidikan. Sekilas kondisi ini menujukkan bahwa wanita hanya menjadi beban ekonomi dan sosial di era pandemic COVID-19.

Namun di kondisi yang kian terpuruk seperti sekarang perempuan memiliki peran positif untk bertahan di era pandemi COVID serta untuk memicu pemulihan kesejahteraan Indonesia dan dunia dari tingkatan yang terbawah yaitu 'rumah tangga'. 

Kaum perempuan di era COVID-19 ini telah menujukkan potensi yang luar biasa dalam 4 hal, yaitu sebagai pekerja dan juga sebagai seorang pendidik dirumah; sebagai seorang pencari nafkah dalam lingkup rumah tangga; sebagai seorang pemimpin bagi mereka yang memiliki bisnis; dan sebagai seorang penjuang bagi individu yang bekerja digarda depan seperti seorang tenaga kesehatan.

Meski banyak dari mereka para perempuan yang dirumahkan karena ter PHK atau sulit mendapatakan pekerjaan di tahun 2020 dan 2021 ini. 

Para perempuan tidak pernah menyerah agar dapur mereka tetap ngebul. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasinya terkait e-commerce di tahun 2020 ini menyatakan terjadi lonjakan penggunaan e-commerce baik untuk transaksi pembelian maupun penjualan pada komoditas barang tertentu. 

Komoditas tersebut didominasi oleh komoditas yang disukai wanita seperti produk kecantikan wanita (skin care) dan alat rumah tangga (peralatan masak). Para wanita di tahun 2020, secara kreatif dan fleksibel masih berusaha untuk produktif dan berhemat dengan memasak sendiri, berjualan makanan atau produk kecantikan secara online,  menjadi freelancer, dan lain sebagainya. 

Mereka, para perempuan layak disebut sebagai pahlawan di era COVID-19 karena tak kenal menyerah untuk memberikan sumbangsih positif di berbagai bidang seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun