Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lagi, Seorang Ulama Ditusuk Orang "Gila"

14 September 2020   15:04 Diperbarui: 14 September 2020   15:10 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah mengapa beberapa tahun belakangan ini banyak sekali kejadian-kejadian miris yang menimpa umat islam dimana tokoh agama entah itu kyai, syekh, dan ustad menjadi korban penganiayaan/penusukan oleh orang yang tidak dikenal yang kemudian diidentifikasi tengah mengalami gangguan kejiwaan. 

Kemaren kasus ini terulang kembali dan yang menjadi korban adalah Syekh Ali Jabir yang telah wara-wiri baik di dunia pertelevisian juga dalam kehidupan sehari-hari seperti kunjungan-kunjungan tausiah ke berbagai kota tanah air hingga menjadi juri dalam ajang tahfiz AL Qur'an.

Secara personal dalam kehidupan sehari-hari Syekh bisa dikatakan tidak pernah terlibat dalam hal kontroversi, beliau selalu mengedepankan adab dan ilmu dalam bergaul sehingga saya meyakini bahwa Syekh tidak mungkin memiliki musuh untuk menjadi alasan atau motif dalam kasus penusukan yang terjadi sehingga ini menjadi tanda tanya besar dikalangan masyarakat.

Penusukan ini terjadi di bulan september dimana mengingatkan kita tentang beberapa sejarah kelam yang menimpa umat islam pada bulan september seperti tragedi tanjung priok pada tanggal 12 September 1984 dimana terjadi penembakan brutal terhadap masa umat islam oleh aparat bersenjata pada masa orde baru, keseluruhan korban hampir semuanya tewas oleh berondongan timah panas senapan tentara bahkan senapan mesin dengan dalih tuduhan sebagai anti-pancasila.

Kemudian tragedi yang paling terkenal yaitu PKI dimana  tanggal 17 September 1948 telah melakukan aksi brutal terhadap umat islam seperti penculikan ulama dan kyai pondok pesantren takeran magetan, KH Zuhdi Affandi digelandang secara keji oleh PKI dan dikubur hidup-hidup di sumur pembantaian Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. 

di sumur itu telah ditemukan 108 kerangka manusia korban kekejaman PKI. untuk mengingat kekejaman PKI maka diatas sumur itu ditutup dan dibangunlan monumen PKI dimana tertulis nama-nama korban kebiadaban PKI.

tahun 1948 merupakan awal mula pemberontakan PKI dan dengan jumlah korban tak terhitung dengan pasti hingga puncaknya pada tanggal 30 September lebih tepatnya menuju tgl 1 Oktober 1965 pemerintah Indonesia berhasil menumpas PKI yang kemudian kita kenal dengan G30S PKI dan kemudian tanggal 1 Oktober ditetapkan sebegai hari kesaktian pancasila, dimana telah berhasil menumpas PKI dengan faham komunisnya.

Dua tragedi besar tersebut hampir dilupakan oleh anak-anak muda saat ini yang mana tengah disibukkan dengan kemajuan teknologi, sehingga dengan adanya kasus penusukan syekh pada bulan september ini setidaknya menjadi pengingat bahwa kita pernah berada pada tragedi berdarah bulan september.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun