Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Corona Indonesia Kemungkinan Capai Angka Lebih dari 10.000

15 April 2020   17:26 Diperbarui: 15 April 2020   17:28 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hingga saat ini kasus corona di Indonesia mencapai angka 5.136 kasus, dengan penambahan berkisar 250-500 pasien perharinya, kemudian pasien meninggal sebanyak 469 orang atau  9,13% dari total pasien positif corona sekaligus menjadi salah satu  negara yang memiliki tingkat kematian paling tinggi di dunia.

tingginya angka kematian pasien positif corona ini terbilang tidak wajar sebab selama masa inkubasi virus corona berkisar 14hari dan jika dilakukan penanganan yang cepat dan tepat maka kemungkinan kematian akibat corona bisa diminimalisir, sehingga saya berasumsi sebetulnya kasus corona di Indonesia kemungkinan sudah menjangkit lebih dari data yang ada dan tidak menutup kemungkinan lebih dari 10.000 orang namun sebagian masih belum terdeteksi mengingat masa inkubasi virus yang cukup lama, dan bagi sebagian orang malah terlihat sehat-sehat saja tidak menimbulkan gejala infeksi.

Minimnya fasilitas menjadi alasan utama mengapa pemeriksaan dan pengetesan berjalan sangat lambat bahkan Indonesia menjadi negara yang paling lambat dalam hal pemeriksaan dan pengetesan dibandingkan negara tetangga lainnya. akibat lambannya pemeriksaan tentu menjadi waktu yang rentan sebab virus bisa saja tertular dan menyebar begitu cepat tanpa terdeteksi, kemudian saking lamanya mengakibatkan beberapa orang yang positif corona sudah pada fase kritis sehingga pihak medis terlambat menangani dan berujung pada kematian.

Selain minimnya fasilitas, keadaan ini diperparah dengan minimnya kesadaran masyarakat tentang virus corona, apalagi sering dikaitkan dengan ranah keagamaan, sehingga ketika pemerintah pusat atau daerah melakukan langkah pencegahan untuk memutus rantai penyebaran virus melalui social distancing, pysical distancing, hingga karantina wilayah sering menimbulkan penolakan di masyarakat dengan berbagai alasan khususnya agama, seperti contohnya fatwa MUI tentang tidak melaksanakan sholat jumat, menutup sementara pengajian-pengajian, pelarangan acara menghimpun masa bahkan untuk acara perkawinan sekalipun.

Dengan masih adanya masyarakat yang SOMBONG atau SOK PALING, membuat program pemerintah tidak berjalan dengan baik sehingga penyebaran virus corona masih akan berlanjut sampai seluruh masyarakat sadar betapa berartinya dukungan mereka terhadap program atau kebijakan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran virus. Namun seperti biasanya, Orang baru akan sadar apabila sudah terlanjur terjangkit atau terlanjur jatuh korban yang tak terhitung.

Jika kita tidak bisa mempengaruhi semua orang, maka mulailah dengan diri sendiri dan orang-orang terdekat, hingga pada akhirnya seluruh rakyat bersatu melawan virus corona dan berharap corona cepat berlalu sebelum Ramadhan tiba, agar kita bisa beribadah dengan tenang dan seperti biasa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun