Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Indonesia, Lockdown = Liburan

23 Maret 2020   14:12 Diperbarui: 23 Maret 2020   14:24 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber :covid19.kemkes.go.id/

Saat ini Indonesia darurat corona, kasus per kasus semakin banyak ditemukan hingga mencapai lebih dari 500 orang dan telah merenggut puluhan korban jiwa. Disaat negara-negara lain telah bersiap terhadap serangan pandemi virus corona, negara Indonesia justru bersikap santai seolah corona tidak akan masuk Indonesia.

Tetapi, akhir februari semua itu berubah, satu-persatu korban mulai terjangkit, dan Indonesia terlambat meresponnya sehingga penyebaran virus corona semakin meluas bahkan sudah hampir menyebar keseluruh provinsi.

Ketidaksiapan pemerintah baik pusat maupun daerah menghadapi pandemi corona mengakibatkan panic buying di masyarakat, masker dan hand sanitizer menjadi komoditi langka dan bernilai ekonomis tinggi sehingga memicu munculnya spikulan-spikulan dadakan yang kemudian memborong dan menguras stok masker dan hand sanitizer di pasaran, menyebabkan kelangkaan dimana-mana dan berujung pada ketidak siapan masyarakat menghadapi pandemi corona.

Ketika negara-negara lain diserang corona, para pengusaha dan masyarakatnya saling bahu membahu, saling tolong menolong, menyediakan masker dan hand sanitizer murah bahkan secara gratis dengan satu tujuan yang sama yaitu agar semua warga mendapatkan setidaknya perlengkapan masker dan hand sanitizer untuk mencegah penyebaran virus corona di negara  mereka.

Berbeda dengan Indonesia, pandemi corona dijadikan ladang bisnis dadakan untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya dari berjualan masker dan hand sanitizer dengan harga 2 kali lipat bahkan 5 kali lipat, seperti contohnya harga masker isi 50 yang normalnya harga Rp35-50rb kini harganya lebih dari Rp100rb. 

Selain itu ketiadaan stok dipasaran membuat masyarakat mau tidak mau membelinya dengan harga lebih tinggi atau tidak membeli sama sekali, padahal keberadaan masker dan hand sanitaizer merupakan hal yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona.

Saya tidak habis pikir, indonesia yang katanya berasaskan pancasila, dimana nilai-nilai luhur pancasila menjadi pedoman kehidupan masyarakat justru tidak tercermin di sini terutama asas persatuan Indonesia, saling berpegangan tangan tanpa pandang SARA, saling merapatkan berisan, saling bekerja sama, saling membantu untuk mengatasi dan melepaskan Indonesia dari serangan pandemi corona.

Seperti pepatah lama mengatakan " kekuatan lahir dari penderitaan", suatu negara bisa dikatakan kuat apabila berhasil melewati segala rintangan dan penderitaan, kini Indonesia tengah diuji dengan adanya pandemi corona, apakah Indonesia negara kuat? Tentu kita akan segera mengetahuinya nanti.

Meski pemerintah terlambat mengantisipasi penyebaran corona namun ini tidaklah sia-sia, kita masih belum terlambat untuk memulainya, berbagai upaya pemerintah seperti penyemprotan disinfektan, social distancing, hingga lockdown diharapkan mampu memutus rantai penyebaran corona yang semakin melonjak ekstrem dalam beberapa hari ini.

Pemerintah tidak bisa menghadapi pandemi corona sendirian, perlu dukungan penuh masyarakat agar upaya pemerintah bisa membuahkan hasil manis, seperti dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menjaga jarak dan kerumunan, hingga isolasi mandiri bagi yang terduga corona.

Untuk memaksimalkan sosial distancing, pemerintah setempat telah meliburkan sekolah-sekolah dan membatasi kegiatan-kegiatan bersama seperti rumah ibadah hingga perkantoran agar tidak ada kerumunan yang berpotensi menularkan virus corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun