saya muslim, saya NU, tapi saya sangat tidak setuju dengan pembakaran bendera yang betuliskan kalimat tauhid yang dituding sebagai bendera HTI. sesungguhnya HTI tidak memiliki bendera identitas, mereka menggunakan bendera tauhid sebagai bendera mereka bukan berarti itu bendera mereka. malah bendera itu milik semua umat islam apapun negaranya, sama halnya dengan bendera kematian yang bertuliskan innalillahi wainna ilaihi rajiun, yang juga dipakai umat islam.
pada zaman rasullullah ada 2 tipe bendera yang dipakai yaitu bendera sebagai lambang negara yang disebut liwa' dengan kain berwarna bertuliskan kalimat tauhid dan ukurannya besar. kemudian ada lagi bendera ar rayah (panji perang), kain berwarna hitam sebagai penanda komandan atau pemimpin pasukan saat perang, dari beberapa hadist disebutkan bahwa ar rayah ada yang bertuliskan kalimat tauhid adapula yang hanya bendera berwarna hitam dan diikatkan pada tombak.
kasus pembakaran yang terjadi sungguh sangat disayangkan karena bendera yang mereka bakar adalah bendera umat islam yang betuliskan kalimat tauhid, dan yang melakukannya adalah oknum banser yang notabenenya adalah NU. ini akan membuat provokasi langsung terhadap umat islam lainnya dan berpotensi memecah belah umat islam.Â
apalagi kasus ini terjadi saat peringatan hari santri nasional, seharusnya atribut-atribut berbau islam tidak masalah selama tidak berisi kebencian antar golongan, fitnah, dan provokasi.Â
dengan kondisi perpolitikan saat ini ditambah kasus pembakaran ini sungguh indonesia berada dalam kondisi rawan konflik, jika ada penyusup yang melakukan adu domba maka akan sangat mudah konflik itu pecah.
semoga umat islam tetap bersatu untuk kedamaian negara ini