Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Drama Hoax Ratna Sarumpaet

9 Oktober 2018   07:51 Diperbarui: 9 Oktober 2018   11:44 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekan ini media tengah gencar memberitakan tentang kasus hoax yang melibatkan ratna sarumpaet dan petinggi-petinggi politikus tanah air, kasus ini sebetulnya bukan yang pertama terjadi, namun untuk yang kali ini betul-betul bikin heboh se indonesia.

Penyebabnya jelas karena hoax ini disebarkan oleh tokoh-tokoh elit politik seperti prabowo, fadli zon, amien rais, dan di teruskan oleh simpatisan mereka hingga menggemparkan jagat perpolitikan tanah air, bahkan kasus ini sempat membuat kita lupa akan musibah yang terjadi di palu dan donggala.

Ratna sarumpaet saat ini menjabat sebagai tim kampanye pasangan calon presiden prabowo-sandi, dengan adanya kasus ini tentu akan mempengaruhi elektabilitas pasangan prabowo sandi, betapa tidak seorang prabowo dan jajarannya begitu mudahnya di bohongi oleh ratna.

Jika kita melihat rekam jejak para tokoh politik yang terlibat tentu ini terasa janggal. prabowo yang berlatar belakang militer begitu mudahnya di bohongi, rasanya tidak mungkin.Jika kita melihat foto di atas apakah ada yang menyadari kejanggalannya? 

Ekspresi yang ditunjukkan oleh fadlizon tidak menyiratkan kesedihan atau kemarahan, padahal secara manusiawi ketika ada rekan atau keluarga yang mengalami kejadian penganiayaan dengan wajah penuh lebam tentu ekspresi seperti itu bukanlah hal yang sesuai, akan tetapi berbeda kalau kita sedang merancang taktik dan yakin taktik itu berhasil maka secara manusiawi akan menunjukkan ekspresi gembira bahkan dari sorot mata sekalipun akan kelihatan sebuah rasa bangga akan ide yang dia dapat.

Setelah berita pertama turun mengenai penganiayaan ini maka tugas selanjutnya adalah menggiring opini masyarakat untk mendapatkan simpati dan dukungan, karena ini dialami oleh rekan setim kampanye maka simpatisan yang lain ikut-ikutan percaya dan memblowup berita ini dengan berbagai tambahan bumbu yang tentu akan membuat kasus ini semakin enak untuk dikonsumsi.

Belum puas kebahagiaan mereka atas keberhasilan ide ini tiba-tiba netizen yang semakin cerdas mulai menunjukkan diri dengan berbagai bukti kongkret membuat kebahagiaan mereka sirna seketika.

Fakta menunjukkan bahwa ratna bukan lebam karena dianiaya tetapi operasi wajah. saat fakta ini terungkap saya sangat yakin elektabilitas prabowo menjadi turun, untuk mencegah penurunan ini maka satu-satunya jalan adalah melakukan play victim dengan ratna sebagai pelaku tunggalnya.

Secara logika memang ratna adalah pelaku utama tetapi penyebar dan pembuat hoax ini juga memiliki andil yang sama besarnya, apalagi saat itu tim prabowo langsung melakukan pers konfrns atas kasus ini.

Sebagai warga negara yang baik tentu kita ingin yang terbaik untuk negara ini, siapapun pemimpinnya yang memang kita anggap mampu membawa kebaikan untuk indonesia sepatutnya kita dukung, namun untuk tahu siapa yang lebih baik kita harus membuka mata dan pikiran kita jangan tertutup oleh fanatisme buta, ada dua cara untuk menang yaitu membuktikan diri lebih baik atau membuktikan lawan lebih buruk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun