kabar mengejutkan datang dari dunia persepakbolaan tanah air, kejadian tragis terulang kembali, tewasnya seorang suporter the jack menambah deretan aksi kelam yang dilakukan oleh para suporter tim sepak bola.
dia bernama haringga seorang the jack yang menjadi korban pengeroyokan oleh suporter persib sebelum pertandingan dimulai dan terjadi di luar stadion GBLA, saya yang hanya menyaksikan kejadian ini melalui video sangat jelas betapa brutalnya pengeroyokan itu mungkin sekejam zaman penjajahan. selain itu para pelaku yang terlibat rata-rata masih usia belasan tahun, sungguh ironis melihat generasi muda penerus bangsa yang seperti itu.
dari beberapa saksi menuturkan bahwa kejadian ini berawal dari aksi haringga yang sedang asyik foto-foto dan kemudian salah seorang suporter persib melihat KTA the jack dan KTP jakarta, kemudian para suporter lain mulai melakukan aksi pemukulan, merasa terancam kemudian haringga berlari, akan tetapi karena banyaknya suporter persib yang berkumpul membuat haringga terjatuh dan menjadi bulan-bulan suporter persib, hantaman demi hantaman mereka layangkan, tidak hanya dengan tangan, batu, kayu, dan injakan-injakan membuat nyawa haringga melayang.
terlepas dari sebab musabab pengeroyokan ini betul-betul sadis, bahkan bisa saya bilang sngat tidak berkeprimanusiaan. indonesia memang terkenal dengan suporternya yang fanatik akan tetapi ke fanatikan mereka menenggelamkan rasa kemanusiaan bahkan keimanan pun seakan tak berbekas. kejadian seperti ini memang bukan yang pertama kali, akan tetapi apa mau seperti ini terus wajah sepak bola indonesia?
banyak orang bermimpi ingin melihat sepak bola indonesia maju seperti di eropa, akan tetapi kalau hanya tim dan pemerintah yang berusaha tentu mustahil, suporter juga punya tanggung jawab untuk kemajuan ini, jika para suporternya brutal seperti ini, maka mustahil sepak bola indonesia khususnya liga indonesia menjadi maju.
sebetulnya permasalah ini bukan hanya ada pada sepak bola melainkan seluruh aspek kehidupan, prilaku seseorang sangat dipengeruhi oleh lingkunganya, bagi kalian yang berfikir tentu tahu kejadian ini bakal terjadi jika tidak hari ini, besok, lusa, dan seterusnya, karena kita lihat tingkah pola prilaku anak-anak sekarang sudah menunjukkan itu misalnya di sosmed:
1. mudah untuk berkata kasar pada orang lain,
2. mudah melakukan fitnah,
3. mudah mencaci maki,
4. gengsi yang salah, seperti berani melakukan kriminal di anggap hebat,
tindakan-tindakan seperti itu yang kemudian di lingkungan masyarakat sudah dianggap hal biasa bahkan tidak jarang para publik pigur dan pejabat-pejabat juga ikut mempertontonkan hal itu secara tidak langsung menanamkan mindset " jika aku seperti itu tidak apa-apa" dan akhirnya muncullah pribadi-pribadi brutal.
