Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Syirik" dan "Sirik" Serupa tapi Tak Sama

21 November 2017   14:55 Diperbarui: 21 November 2017   15:07 5062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernahkah kalian mengucapkan, atau mendengar, menulis atau membaca kedua istilah di atas? apakah sudah benar penempatan atau penggunaan kata tersebut dalam percakapan maupun tulisan? mari kita bahas secara jelas agar kita paham dan tidak memalukan saat menggunakan kata tersebut di tempat yang salah.

1. syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah SWT dengan yang lain.

2. sirik adalah iri dengki, cemburu, atau tidak senang dengan kelebihan orang lain.

istilah syirik ada dalam istilah islam dan ada juga dalam kamus besar bahasa indonesia, sedangkan istilah sirik hanya ada dalam kamus besar bahasa indonesia, sehingga kalau kalian mencari istilah sirik dalam istilah islam maka kalian tidak akan menemukannya karena dalam islam istilah sirik digantikan dengan istilah iri dengki. 

pasti diantara kalian sering dengar di sinetron ada dialog yang menggunakan istilah sirik misalnya dialog berikut ini:

"sirik aja loe, gua kan kaya jadi terserah mau makan dimana"

"loe sirik ya sama dia yang lebih cantik"

"dia hanya sirik sama loe yang punya pacar super ganteng"

dan masih banyak lagi dialog-dialog yang sering kita dengar baik di TV atau pun dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sampai ada pepatah yang isinya " sirik tanda tak mampu", hati-hati dalam menulis kata ini, kalau kalian tambah huruf Y maka artinya akan berbeda, dan kalau itu terjadi maka bersiaplah akan ada perdebatan-perdebatan panjang yang menurutku sangat memalukan kalau berdebat tanpa tahu kebenarannya, kadang orang cuman mendengar sekilas langsung menjudge bahwa yang dia bilang ini salah itu salah dan sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun