Mohon tunggu...
Kristian Suryo
Kristian Suryo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Pascasarjana Universitas Atmajaya Yogyakarta

Mahasiswa dan Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemiskinan dan Globalisasi

27 Oktober 2020   12:40 Diperbarui: 27 Oktober 2020   12:57 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sedangkan kondisi kemiskinan yang lain adalah kualitas sumberdaya manusia yang rendah menyebabkan masyarakat Papua dapat dibilang masih primitif, tidak tersentuh peradaban dan tidak mengenal teknologi. Meskipun alam Papua bagai surga dunia yang melimpah ruah dengan dengan berbagai kekayaan sumber daya alam, namun dengan sumberdaya manusia yang sangat rendah mustahil mengangkat kesejahteraan masyarakat Papua. Dan kenyataan yang terjadi saat ini adalah penindasan hak rakyat Papua, perampokan kekayaan dan pembodohan.

Kebijakan makroekonomi dan sosial perlu diintegrasikan sepenuhnya pada tahap konseptual, dengan kesadaran penuh akan pengorbanan dan dampak kebijakan makroekonomi pada kekuatan sosial dan sebaliknya. Kesadaran ini membutuhkan pemahaman penuh tentang mekanisme transmisi kebijakan dan dampak berbeda yang dapat ditimbulkan oleh kebijakan terhadap kelompok sosial ekonomi yang berbeda. Pemahaman seperti itu hanya dapat dicapai melalui analisis multidisiplin yang mempertimbangkan konteks ekonomi, sosial, kelembagaan, dan politik. 

Untuk memperbaiki bias pro-poor dari kebijakan ekonomi makro bahkan di lingkungan makroekonomi yang paling terbatas, melalui pilihan instrumen kebijakan, waktu, tindakan kompensasi, atau desain ulang kebijakan. Memfokuskan upaya analitis pada bidang-bidang yang sebelumnya terabaikan dalam upaya untuk lebih memahami dampak kebijakan jangka pendek dan jangka panjang. Analisis yang lebih terkoordinasi dan tepat waktu dapat membantu pemerintah, lembaga keuangan internasional, dan mitra pembangunan lainnya berkolaborasi secara lebih efektif untuk merancang kerangka kerja makroekonomi yang kuat yang melayani tujuan akhir pembangunan yang adil dan keadilan sosial bagi masyarakat miskin.

Gagasan Tatanan Komunikasi dan Dunia Baru adalah sebuah gagasan yang meninginkan terwujudnya sebuah struktur sistem media dan telekomunikasi internasional yang imbang antara negara maju dan negara berkembang. Struktur komunikasi internasional lama didominasi oleh negara-negara maju, seperti yang ditulis Thomas L. McPhail, TKIDB adalah sebuah proses evolusioner yang mengupayakan:

1. Keseimbangan dalam hal arus dan isi komunikasi

2. Masing-masing negara memiliki hak menentukan sendiri kebijakan komunikasi domestik

3. Arus informasi internasional dua arah yang mencerminkan aspirasi dan aktifitas negara-negara berkembang

Diperlukan restrukturisasi sistem media dan telekomunikasi internasional yang dapat dimanfaatkan oleh negara-negara untuk keperluan informasi, ekonomi, kebudayaan dan politik. Berbicara mengenai Tatanan Komunikasi dan Dunia Baru (TKIDB) tidak bisa dilepaskan dari badan PBB UNESCO, karea pada periode tertentu badan ini mengungkit permasalahan TKIDB yang mewujudkan gerakan politik internasional. Dampak yang ditimbulkan TKIDB adalah kemajuan teknologi komunikasi dan informasi dimana penduduk dunia dapat melihat kejadian diluar daerahnya dengan jelas tanpa perlu mendatangi daerah tersebut.

Komunikasi dilakukan untuk membagi pengetahuan. Jadi masyarakat komunikasi adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi, karena manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Yang kemudian lahirlah gerakan Non-Blok yang berkaitan dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung 1955 tentang perlunya melaksanakan prinsip-prinsip tata komunikasi internasional dan informasi dunia baru. Karena struktur komunikasi internasional lama diaggap terlalu di dominasi oleh negara maju.

Perkembangan TKIDB merupakan sebuah proses evolusioner yang melibatkan badan-badan sepert PBB, UNESCO serta negara di dunia ketiga dan Indonesia termasuk dalam negara yang ikut serta dalam gagasan TKIDB yang mengupayakan:

1. Keseimbangan yang lebih sepadan dan adil dalam hal arus dan isi komunikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun