Mohon tunggu...
Mikhael J. Sesa
Mikhael J. Sesa Mohon Tunggu... Freelancer - Pemula

Menulis dengan kerendahan hati, untuk kasih dan informasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berkampanye di Era Pandemi? Emang Bisa?

21 September 2020   14:59 Diperbarui: 21 September 2020   15:04 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kampanye di tengah pandemi sumber: regional.kompas

Berbicara soal kampanye hal yang terlintas di pikiran kita adalah seorang calon kepala daerah yang sedang berorasi dan disaksikan oleh ribuan pendukung setianya, dapat diartikan sebagai kerumunan massa. Kata kerumunan masa agak sedikit tabu di era pandemi covid 19 ini, karena penyeberan  dari virus covid 19 ini sangat cepat terjadi sehingga kerumunan massa akan sangat berbahaya.   Kasus covid 19 di Indonesia semakin hari semakin bertambah parah, jumlah pasien positif covid 19 sudah menginjak angka 200.000 lebih yang terinfeksi dilansir dari situs worldometers.info/coronavirus.  Peningkatan jumlah pasien positif covid 19 yang sangat signifikan ini terjadi karena pengabaian dan  pelanggaran protokol kesehatan yang telah diterbitkan oleh pemerintah  saat menhadapi pandemi  ini dimana banyak ditemukan masyarakat yang kurang patuh pada protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker saat berpergian keluar rumah dan juga tidak menjaga jarak dalam melakukan kegiatan keseharian contohnya pada aktivitas perekonomian masyarakat pada pasar tradisional yang terlihat sudah tidak peduli lagi dengan protokol kesehatan bahkan mereka sudah tidak peduli dengan bahaya virus covid 19 yang tengah mengintai mereka. Dari beberapa hal ini dapat menimbulkan kewaspadaan bahwa akan bertambahnya jumlah  pasien positif covid 19 dengan kluster baru yaitu kluster pilkada.

Seperti yang kita ketahui bersama sebentar lagi beberapa daerah di Indonesia akan melakukan kegiatan pilkada dan kegiatan pilkada merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan banyak orang tentunya. Mulai dari kampanye calon kepala daerah sampai dengan pencoblosan di TPS yang akan melibatkan banyak orang, yang nantinya akan menyebabkan kerumunan orang dan hal ini yang patut diwaspadai disaat pandemi covid 19 ini. Tentunya para bakal calon kepala daerah ini harus kembali memutar otak bertukar pikiran dengan tim suksesnya untuk mencari solusi yang tepat agar dapat berkampanye di era pandemi ini, mencari alternetif-alternatif yang efektif agar janji kampanye yang mereka jual dalam pilkada ini dapat menarik simpati masyarakat dan boleh memperoleh suara rakyat sambil tetap mematuhi protokol kesehatan. Saya rasa Pilihan yang tepat adalah media sosial. Berkampanye melalui media sosial merupakan salah satu alternatif dalam berkampanye di era pendemi ini dimana para bakal calon kepala daerah dapat mengobral janji politik mereka kepada masyarakat tanpa harus mencipatkan kerumunan massa. Dengan kreatifitas dalam mengolah kata serta memanfaatkan teknologi modern saat ini diharapkan mampu untuk membuat sebuah "konten" yang mampu menarik hati masyarakat.  Tapi apakah jalur media sosial ini sudah efektif untuk mencari suara rakyat secara menyeluruh?  karena tidak semua golongan masyarakat dapat mengakses media sosial terutama masyarakat yang berdomisili di daerah yang jauh dari koneksi internet. Atau mungkin bakal calon kepala daerah akan menggunakan media cetak seperti brosur dan koran agar dapat menjangkau daerah -- daerah yang tidak terjangkau jaringan internet. Ataukah mungkin ada alternatif lain dalam berkampanye di era pendami ini?. Kita tunggu saja kreatifitas dari bakal calon kepala daerah dan tim suksesnya dalam upaya menjaring suara rakyat, yang jelas harus mematuhi protokol kesehatan agar tidak timbul kluster baru, kluster pilkada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun