Bayangkan, 40% PDB Vietnam disumbang oleh industri manufaktur. Angka ini merupakan buah dari reformasi kebijakan yang tidak dibentuk kemarin sore tetapi telah dilakukan jauh-jauh hari, puluhan tahun sebelum saat ini.Â
Belanja negara Vietnam juga difokuskan pada penciptaan lapangan pekerjaan, melakukan pembangunan padat karya seperti pembangunan jalan, rel kereta api, pelabuhan, bandara serta infrastruktur pendukung makro dan mikro.
Vietnam berorientasi mendorong investasi khususnya bidang manufaktur sehingga bisa melakukan ekspor yang jor-joran untuk produk-produk manufaktur.Â
Misalnya dalam industri tekstil, istilah "Made In Vietnam" kini telah menjadi brand global yang selalu terngiang-ngian di telinga kita.
Sepatu impor yang kita sering temukan baik legal maupun illegal bahkan didominasi oleh buatan negeri dengan mayoritas nama penduduk Nguyen tersebut.
Pun begitu dengan peralatan komunikasi dan elektronik, baja dan produk industry lainnya. Vietnam bahkan kini berusaha menandingi Tiongkok yang mengekspansi hampir semua negara di dunia.
Bandingkan dengan negara tetangganya, Thailand di mana sektor pariwisatanya menyumbang lebih dari 22% terhadap PDB-nya sehingga saat Pandemi merongrong seluruh dunia, maka Thailand mau tidak mau langsung terjerembab ke jurang resesi.
Lockdown yang Tepat Waktu
Saat angka kasus Covid-19 di Indonesia sudah melewati angka 280 ribu, angka kasus Covid-19 di Vietnam ternyata masih sangat sedikit.