Jika dihitung-hitung, hampir tidak ada yang akan mau mengusung Giring menjadi capres bahkan Cawapres di 2024 nanti. PDI-P sebagai partai dengan suara terbanyak 19,33% plus koalisinya memiliki kader yang bisa diandalkan seperti Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, dan bukan tidak mungkin akan mengusung Ridwan Kamil.
Partai Gerindra hingga saat ini bersikukuh akan tetap mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 nanti. Partai Demokrat tentu tidak ingin menjadikan AHY sebagai tim hore nantinya, pun demikian dengan Golkar yang besar kemungkinan masih akan kerja bersama dengan PDI-P.Â
Partai lain tentu akan berpikir berkali-kali jika memang harus mengusung Giring, itupun jika angka presidential threshold mencukupi.
Lantas, mau jadi apa nanti Giring? Akankah bernasib seperti AHY yang hanya bisa menjadi tim horenya Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lalu? Atau seperti Rhoma Irama yang kemudian tenggelam di masa kontestasi?
Sudah menjadi rahasia umum, berdirinya PSI terinspirasi dari Jokowi dan Ahok yang sukses mencuri perhatian masyarakat dengan kinerjanya yang terbilang "bagus" jika dibandingkan dengan pemimpin-pemimpin sebelumnya.
Dalam video orasi yang berdurasi 9 menit tersebut, Giring terus terang mengakui bahwa sosok Jokowi adalah sosok yang melakukan perubahan nyata di dalam kehidupan banyak masyarakat.
Secara tidak langsung juga menyinggung Ahok sebagai inspirasinya walau tanpa menyebut nama tetapi fokusnya terhadap beberapa pembangunan di DKI selama periode 2015-2017 menandakan bahwa Ahok benar-benar bisa melakukan perubahan nyata untuk rakyatnya.
Giring bahkan seakan menjadi tim kampanye Jokowi (walau tidak mungkin Jokowi nyapres lagi di 2024) yang membeberkan segala keberhasilannya sehingga orasi tentang visi dan misinya sendiri terlihat seperti visi dan misi caleg yang sedang mengampanyekan capresnya dalam pemilu serentak.
Tetapi jangan terlalu semangat dulu, Jokowi dan Ahok memulainya jauh sebelum mereka dikenal luas oleh Indonesia.