Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Soal Esemka, Mungkinkah Jokowi "Ngibul"?

11 September 2019   14:54 Diperbarui: 11 September 2019   15:11 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi meninjau secara langsung mobil pik up merek Esemka yang baru diresmikan bernama Bima. Sumber: CNN Indonesia

Setelah sekian lama akhirnya Pabrik Esemka diresmikan oleh presiden Joko Widodo, di Boyolali, Jawa Tengah. Ada harapan baru yang dimunculkan saat peresmian pabrik tersebut. Indonesia akhirnya memiliki mobil buatan anak bangsa sendiri. Meski bukan proyek mobil nasional sebagaimana digadang-gadang selama ini, tetapi kehadiran Presiden Jokowi di Pabrik Esemka mengundang banyak komentar, apresiasi, dan juga pertanyaan.

Mereka yang memberi apresiasi secara umum berhadap besar agar mobil Esemka ini segera diproduksi massa dan meminta spesifikasi serta harganya. Agaknya, rasa penasaran mereka untuk mobil karya anak bangsa ini sangat tinggi. Mereka juga mengapresiasi wacana Presiden Jokowi yang sedari dulu menjadikan Esemka sebagai produk unggulannya sejak menjabat sebagai Walikota Solo. Peresmian pabrik mobil Esemka juga sekaligus menjawab keraguan publik dan pertanyaan masyarakat selama ini soal realisasi Esemka secara nyata.

Mereka yang sedari dulu mempertanyakan Esemka sebagai bahan tolak ukur kegagalan Jokowi juga tak kunjung menyerah dan diam. Begitu Jokowi meresmikan Pabrik Esemka, saat itu juga info yang bikin dahi mengernyit. Banyak berita dan informasi tentang mobil Esemka yang butuh klarifikasi secara lengkah, tegas dan terbuka. Apa benar mobil Esemka ini hanyalah proyek ganti merk belaka?

Pertanyaan makin menjadi setelah banyak berita berseliweran bahwa mobil Esemka (terutama model pick up) sama persis dengan mobil asal Tiongkok bermerk Changan Star Truck. Sekilas memang terlihat persis sama, hampir tak ada bedanya, baik warna, bentuk, tekstur dan semua perangkatnya hampir 100% sama. Lantas, benarkah mobil tersebut diimpor dari Tiongkok secara bulat-bulat sehingga bentuknya persis hampir sama?

Mobil Pick up bernama Bima ini memang memiliki desain eksterior yang hampir serupa. Mulai dari baknya, bagian depan mobil, lampu, hingga desain kacanya. Kemudian, pada spesifikasi teknis, ada banyak kesamaan.

Misalnya pada mesin, Bima 1.2 memiliki jantung pacu E-Power I4 berkubikasi 1.243 cc DOHC dengan daya maksimum 72 kW atau 96,5 hp dan torsinya 119 nm. Mengutip situs resmi Changan Global, Star Truck dibekali mesin E-Power I4 1.243 cc DOHC, tenaga 72 kW atau 96,5 hp dan torsinya 119 nm. Komparasi yang sama ini membuat Bima disinyalir hanyalah hasil rebadge dari Star Truck.

Sekilas, mobil pick up Esema Bima memiliki kemiripan dengan mobil pick up merk Changan asal Tiongkok. Sumber: Disway.id
Sekilas, mobil pick up Esema Bima memiliki kemiripan dengan mobil pick up merk Changan asal Tiongkok. Sumber: Disway.id
Pada jenis mobil lain bernama Garuda 1 pada tahun 2018 juga sempat mengundang sejuta pertanyaan. Mobil berdesain premium berwarna putih memiliki desain dan kemiripan dengan mobil  Sport Utility Vehicle (SUV) asal Tiongkok, Foday Landfort. Penampakan Garuda 1 dinilai punya kemiripan dengan SUV asal China, Foday Landfort.

Kedua produk ini memiliki banyak kesamaan di bagian eksterior. Misalnya, desain pintu belakang, rear upper spoiler, list chrome, wiper, stop lamp, bumper sampai ke reflektor. Kemudian di bagian sampingnya kembali memiliki kemiripan. Mulai dari pilar A hingga C desainnya sama persis. Bentuk kaca kecil di belakang pilar C pun mirip dan gagang pintu juga terlihat sama. Garuda 1 juga dipresentasikan saat diresmikan oleh Presiden Jokowi.

Jokowi Ngibul?

Pihak atau kelompok yang mempertanyakan soal mobil Esemka menganggap hal ini sebagai upaya "ngibul" Presiden Jokowi untuk mempertaruhkan citra dirinya yang sudah terlanjur mensosialisasikan mobil Esemka sejak Walikota dulu. Dari dulu pertanyaannya selalu sama, apakah produk tersebut benar-benar buatan dari dalam negeri atau impor dari Tiongkok? Mengingat orang Indonesia juga agaknya sudah sentimen dengan kata Tiongkok atau Cina sehingga segala sesuatu yang berbau Cina atau Tiongkok seakan-akan jadi sumber masalah bagi bangsa ini.

Memang, pemerintah juga tidak pernah memberikan sosialisasi secara konsisten dan tegas soal Esemka. Pemerintah selalu hadir memberikan pembelaan saat-saat tertentu saja, teranyar adalah saat Pilpres 2019 lalu, dalam upaya menahan serangan opini dari kubu lawan soal Esemka yang disinyalir gagal total sebagai proyek kebanggaan Jokowi.

Peresmian yang dilakukan oleh Presiden Jokowi juga terkesan terburu-buru atau tersembunyi-sembunyi karena hari sebelumnya belum ada publikasi massal soal pembuatan pabrik Esemka, penerimaan karyawan, hingga puluhan mobil-mobil yang dipajang saat Presiden Jokowi meresmikan Esemka. Dari mana mobil-mobil itu? Kok tiba-tiba sudah ada mobil yang langsung jadi?

Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan spontan dari orang awam yang mestinya dijawab dengan kepala dingin. Masalah peresmian bukan berarti baru memulai membangun pabrik, tetapi peresmian bisa dilakukan bahkan setelah pabrik beroperasi dan sudah menghasilkan beberapa produk. Jadi, sebelum Presiden meresmikan pabrik Esemka sudah beroperasi sediakala seperti pabrik otomotif lainnya memproduksi mobil-mobil yang akan dijual nantinya.

Salah satu visual pabrik perakitan mobil Esemka di Boyolali, Jawa Tengah. Sumber: Tempo.co
Salah satu visual pabrik perakitan mobil Esemka di Boyolali, Jawa Tengah. Sumber: Tempo.co
Soal masalah komponen mobil Esemka, dikutip dari CNBC Indonesia, mobil Esemka sepenuhnya buatan Indonesia dan dikerjakan anak bangsa. Komponen lokal produk Esemka khususnya Pick Up Bima sempat disebut oleh Menhub Budi Karya sudah di atas 60%. Artinya, sebagai mobil yang dibuat di Indonesia, posisi Esemka tak jauh beda dengan merek-merek mobil merek Jepang, Eropa, dan China yang juga memproduksi di Indonesia, antara lain Toyota, Daihatsu, Honda, dan Wuling. Selain Esemka, Toyota Dkk juga memanfaatkan komponen buatan lokal dalam memproduksi mobilnya di Indonesia.

Bahkan ada mobil yang menggunakan komponen dalam negeri hingga diatas 90%, seperti mobil Xenia-Avanza dengan komponen lokal 94%, Terios 89%, Agya-Ayla 92% dan Sigra-Cayla 92%.

Esemka sendiri telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan lokal sebagai pemasok komponen mobil Esemka. Sejumlah pemasok tersebut adalah PT. Cikarang Perkasa Manufakturing yang memasok bagian komponen blok mesin dan blok transmisi, PT. Usra Tampi memproduksi bagian body termasuk panel dashboard, lampu, hingga roda kemudi, PT. Tokyo Radiator Selamat Sempurna memproduksi bagian radiator, PT. Armada Indah Agung Glass sebagai pemasok kaca mobil, PT. Pasindo sebagai pemasok komponen rem, PT. Indospring Tbk sebagai pemasok shockbreaker, dan PT INKA sebagai pemasok tangki bahan bakar dan sasi mobil Esemka.

Pemenuhan local contentnya sudah baik secara matematis meskipun masih belum sampai di angka 80-100% komponen lokal. Tetapi perlu diacungi jempol juga, sebagai brand yang sedang merintis untuk bersaing dalam industri otomotif nasional yang dibawah naungan PT. Solo Manufaktur Kreasi ini, Esemka mampu menampilkan muka ke depan publik dengan mengatasnamakan mobil karya anak bangsa sehingga terkesan nasionalis.

Kedepannya, perlu dukungan dari pemerintah dan masyarakat agar proyek karya anak bangsa ini bisa berbicara banyak di kancah nasional. Memasuki dan bersaing bersama brand ternama yang sudah melekat dihati masyarakat tentu membutuhkan sebuah usaha yang maksimal terutama soal kualitas agar minimal memiliki citra yang baik.

Suka atau tidak suka, mau tidak mau, kita harus mengakui bahwa Esemka memiliki hubungan erat dengan Jokowi. Meski bukan proyek mobil nasional seperti yang telah diakui oleh Presiden Jokowi, Esemka tetap representasi dari Jokowi. Esemka adalah manifestasi dari karya anak bangsa mulai dari ide, rencana, brand hingga produk dan pabrik yang sudah jadi dan beroperasi.

Esemka adalah salah satu jawaban bahwa jika ada kemauan dan kerja keras, cita-cita kita akan terwujud. Memang tidak akan datang dengan cepat, tetapi Tuhan selalu memberikan jaminan kepada hambanya yang bekerja keras dan yakin akan usahanya untuk kepentingan masyarakat luas.

Jokowi diuji dalam pendiriannya selama dari walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga saat ini menjadi Presiden soal Esemka. Prasangka sinis adalah ujian dari sebuah proses menjadikan seorang pemimpin menuju integritas akan cita-cita masa depannya.

Jika dulu banyak yang menganggap Jokowi berbohong atau "ngibul" soal Esemka, kini karya itu datang menjawab sendiri tudingan dan pertanyaan sentimen tersebut. Tak banyak bicara, tetapi pekerjaan dan ide-idenya berbicara banyak didepan mata. Jokowi lebih banyak memilih jalan senyap bukan berarti ingin menghindar, tetapi dibalik riuh dan pertanyaan sinis dari berbagai pihak, Jokowi pelan-pelan memastikan bahwa Esemka harus benar-benar ada sebagai mobil karya anak bangsa.

Kita mestinya bangga. Saya jelas sangat bangga. Anda tidak bangga? Ya, bukan urusan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun