Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pak Prabowo, Belajarlah kepada Jurgen Klopp

11 Juni 2019   17:31 Diperbarui: 11 Juni 2019   17:49 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto pada saat konferensi pers di rumah kartanegara, sore hari setelah pencoblosan dan menanggapi hasil quick count yang tidak memihak dirinya. sumber: merdeka.com

Pelatih Liverpool FC, Jurgen Klopp mungkin salah satu orang yang berbahagia tahun ini. Bagaimana tidak, Liverpool sukses merengkuh trofi paling bergengsi sejagat eropa antar klub, yaitu trofi Liga Champions Eropa setelah menaklukkan Tottenham Hotspurs dengan skor 2-0 di Wanda Metropolitano Stadium, Madrid, Minggu 02 Juni, Pukul 02.00 Waktu Indonesia Barat.

Raut bahagia nan sumringah dilepaskannya begitu peluit panjang ditiup oleh wasit tanda berakhirnya laga dan saat itu pula selebrasi mulai dilakukan. Pun begitu saat parade gelar juara di kota Liverpool, Klopp kembali mengekspresikan kebahagiaannya dengan tak kuasa menahan air mata. Semua usaha musim ini tak sia-sia, akhirnya bisa mengukuhkan tahta gelar juara Eropa.

Eitss, tapi tunggu dulu. Jurgen Klopp bukan nama asing lagi di pentas sepakbola Eropa layaknya Prabowo yang sudah tak asing lagi dimata masyarakat Indonesia. Meski Klopp bisa tertawa menangis haru bahagia tahun ini, bukan berarti tidak dilalui dengan perjalanan panjang yang teramat berliku.

Seperti Prabowo yang sudah hattrick kalah di gelaran pilpres (bahkan quattrick karena gagal menjadi capres di Konvensi capres Golkar 2004 silam), Jurgen Klopp juga sudah "terlalu" sering kalah. Jika kontestasi Pilpres yang diikuti Prabowo belakangan ini ibarat laga final karena menghadapi Jokowi, pun demikian dengan Klopp yang "teramat" sering kalah di laga final.

Masih hangat rasanya tahun lalu, ketika Liverpool dilumat habis oleh Real Madrid dengan skor 3-1 di Kiev, Ukraina di Final Liga Champions Eropa. Saat itu lini serang Liverpool sedang ganas-ganasnya dengan Mohamed Salah yang total sudah mencetak lebih dari 50 gol dalam semusim. Sebelum laga final 2018 lalu, ada laga final Liga Champions tahun 2013, kala itu Klopp masih menukangi Borussia Dortmund dikalahkan dramatis oleh Bayern Munchen dengan skor 2-1.

Laga yang sama, di partai yang sama, partai final, partai pamungkas. Artinya, jika Klopp menang di 3 final tersebut, Klopp sudah memiliki 3 Trofi si kuping besar. Tidak ada trofi yang lebih prestisius dibanding trofi Liga Champions Eropa dibanding dengan trofi lainnya dimuka bumi ini untuk sekelas klub sepakbola profesional. Pun begitu, Calon Presiden adalah urusan yang sangat prestisius sehingga jika kalah berkali-kali adalah sebuah aib yang bisa menjadi bahan tertawaan publik.

Tak hanya di Liga Champions, Klopp juga pernah dirundung duka kala bersua di final domestik. Tahun 2014, Klopp bersama Borussia Dortmund menelan kekalahan menyakitkan setelah dikalahkan oleh Bayern Munchen dengan skor 2-0 di Final Piala Jerman. Tahun 2015 juga mengalami nasib yang sama setelah kalah 3-1 dari Wolfsburg, di ajang yang sama.

Kegagalan bersama Liverpool tak hanya di level Eropa saja, tetapi juga di kompetisi domestik. Tahun 2016, Liverpool gagal membawa trofi kapital one cup setelah kalah lewat drama adu penalti melawan Manchester City. Pada tahun yang sama juga Liverpool kalah dari Sevilla di Final Eropa League dengan skor 3-1. Sekedar tambahan, di Liga Inggris musim 2018/2019, Liverpool dirundung duka mendalam setelah tak mampu mengejar ketertinggalan 1 poin dari Manchester City di penghujung gameweek, padahal pada pertengahan musim, Liverpool begitu jauh di peringkat 1 dengan margin 10 poin dari City.

Jurgen Klopp 6 kekalahan di Final, Prabowo 4 kekalahan ( 1 kalah di konvensi capres golkar 2004). Mereka berdua adalah salah satu tokoh terbaik di bidangnya. Klopp merupakan salah satu pelatih sepakbola terbaik dunia, sedangkan Prabowo adalah salah satu putra "terbaik" di negeri ini.

Beda Cara Menyikapi Kekalahan

Jurgen Klopp menangis saat dikalahkan oleh Real Madrid di Final Liga Champions 2018 di Kiev. Ini merupakan kekalahan keduanya di final Liga Champions Eropa. sumber: bolatimes.com
Jurgen Klopp menangis saat dikalahkan oleh Real Madrid di Final Liga Champions 2018 di Kiev. Ini merupakan kekalahan keduanya di final Liga Champions Eropa. sumber: bolatimes.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun