Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Debat Pilpres 2019 Jilid 1, Saat Pengalaman Berbicara

18 Januari 2019   13:21 Diperbarui: 18 Januari 2019   13:33 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capres no urut 01, Jokowi - Ma'ruf Amin sedang memaparkan materi debat. sumber : tirto.id

Ma'ruf Amin juga tak tinggal diam. Pada saat berargumen tentang tema Terorisme, Amin langsung memberikan jawaban telak nan klopp. Amin menegaskan bahwa terorisme disebabkan oleh tingkat pemahaman terhadap keagaman yang menyimpang. Hal ini menjadi bantahan kepada prabowo beranggapan bahwa Jokowi kerap mengkambinghitamkan Islam sebagai bagian dari terorisme. Jokowi kemudian menambahkan bahwa negara Indonesia telah menjadi role model dalam pengendalian terorisme.

 Meski kerap dilanda aksi teror, tetapi Indonesia langsung bisa menemukan pelaku secara efektif tanpa berlama-lama seperti apa yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat di Timur Tengah sejak era 1990 -an.  Amin kemudian menambahkan jika Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa jika terorisme bukanlah jihad. Orang yang melakukan kerusakan terhadap manusia, lingkungan dan berbagai unsur disekitarnya harus ditindak dengan cara yang tegas. Jokowi - Amin bahkan memberikan terobosan baru soal terorisme, yaitu mensinergikan antara pencegahan dengan penindakan. Artinya, tak hanya soal memberikan hukuman kepada pelaku, tetapi juga memberikan bimbingan kepada para pelaku dan memberikan pembelajaran akhlak kepada seluruh usia didik di Indonesia.

Soal pemberdayaan perempuan, Jokowi secara real memberikan contoh bahwa di Kabinet Kerja masa pemerintahannya, presiden Jokowi menempatkan 9 perempuan untuk menduduki kursi Menteri, pertama kali dalam sejarah kabinet Republik Indonesia. 

Secara langsung, Jokowi menyinggung Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo tidak memiliki perempuan di posisi strategis sehingga menjadi pertanyaan kedepannya, bagaimana mungkin seorang Prabowo memberdayakan perempuan dan memberikan hak yang setara jika dalam internal partai politiknya saja tidak mampu memberdayakan perempuan? ingat, partai politik adalah miniatur dalam bernegara. 

Dalam pemberian jabatan yang sempat ditanyakan oleh Prabowo soal mengapa ada pejabat dari partai Politik? Jokowi menjawab secara tegas, tidak ada masalah seseorang dari partai politik atau independen. 

Syaratnya hanya satu, kandidat tersebut memiliki kapabilitas dan mampu melewati proses rekruitmen dan merit system yang sesuai dengan prosedur sehingga dipastikan tidak ada diskriminasi soal jabatan. Berbeda dengan apa yang terjadi pada saat Orde Baru dimana sangat luar biasa pengaruh hubungan kekeluargaan terhadap penerimaan posisi dalam suatu jabatan tertentu.

Jokowi secara tegas dan percaya diri, dalam penanganan masalah HAM, Korupsi, dan perekrutan pejabat strategis, Jokowi - Maruf berkomitmen bersih dan transparan karena Jokowi - Amin tidak memiliki beban masa lalu yang dipertanyakan. Jokowi adalah figur yang konsisten dengan kebersihannya dari pengaruh masa lalu. 

Jokowi adalah buah dari perjuangan reformasi yang diperjuangkan oleh rakyat pada 1998 lalu. Jokowi tidak memiliki rekam jejak soal pelanggaran HAM, sebagaimana Prabowo yang masih banyak dipertanyakan oleh masyarakat luas soal banyaknya aktivis yang nasibnya tidak jelas hingga saat ini.

Debat tadi malam adalah gambaran betapa pengalaman itu sangat berharga dalam menuntun kita saat berpikir, berkata-kata, berekspresi dan bertindak. Jokowi yang sudah berbuat banyak tinggal menjabarkan apa yang sudah dilakukan sebagai materi pelengkap debat

Berbeda dengan Prabowo yang banyak melakukan "blunder" misalnya soal Jawa Tengah yang lebih besar dari Malaysia, Gaji Gubernur hanya 8 juta, serta menyatakan bahwa Presiden merupakan Chief Law and Enforcement Order merupakan wujud dari betapa kurangnya kompetensi dan pengetahuan terhadap materi debat bahkan terhadap apa yang dikeluarkan dari mulutnya sekalipun. 

Secara umum, Jokowi -Amin memang layak diunggulkan karena mampu memberikan materi dan pemaparan berdasarkan pengalaman dan hasil kerja yang telah banyak dilakukan selama ini. Kedua tokoh ini mampu memberikan tawaran-tawaran menarik dan kebaharuan soal Hukum, Ham, penanganan terorisme, pemberdayaan perempuan dan lain-lain secara rill dan kompleks. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun