Mohon tunggu...
jhon merari
jhon merari Mohon Tunggu... Visual Artist, Writer, and Content Creator -

Produsen Konten / Instagram : @kalikalire / email : jhnmerari@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Inilah Tiga Penangkal Biar Kamu Tidak Teror Pertanyaan "Kapan Kawin?"

20 Februari 2019   13:57 Diperbarui: 20 Februari 2019   15:08 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bagi kamu-kamu yang berumur tiga puluh tahun sudah pasti sering mendapat pertanyaan macam ini. 'Kapan Kawin?' Barangkali kamu sudah jengah dan bingung mau memberikan jawaban seperti apa. Kadang kamu pasti mau buang muka ketika mendengar pertanyaan itu? Tapi biasanya kamu akan diam sejenak, tersenyum penuh makna, dan menjawab seadanya. 

Nah... ada satu judul film indonesia yang dibuat pada tahun 2015, yang ternyata ceritanya sangat relevan dengan kegelisahan kamu yang berumur tiga puluh tahun. Film ini berjudul 'Kapan Kawin?' 

Kapan kawin dibintangi oleh Reza Rahardian dan Adinia Wirasti. Premis yang disajikan oleh Film Kapan Kawin in sungguh menarik.  Dinda (Adinia Wirasti), perempuan lajang umur 33 tahun, yang terpaksa menyewa aktor bernama Satrio (Reza Rahadian) untuk berpura2 menjadi kekasihnya, demi untuk menyenangkan hati kedua orang tuanya (Adi Kurdi dan Ivanka Suwandi) yang sudah lama menuntut Dinda untuk segera menikah. 

Dan inilah tiga alasan penting buat kamu mesti menonton 'Kapan Kawin?'

1. Chemistry Antara Reza Rahadian Dan Adinia Wirasti.

Bagi kamu, para penggemar film, pasti sudah tidak asing dengan wajah aktris ini. Dulu Adinia dikenal sebagai 'Karmen' pada film 'AADC'. Kamu pasti tidak akan menyangka bahwa acting Adinia yang terkesan tomboy pada film AADC, berubah seratus delapan puluh derajat. Sebab Adinia benar-benar tampil menawan, serius, kocak, dan mature. Kamu pasti akan lupa dengan karakter Karmen sewaktu menonton film ini. 

Nah... berikutnya adalah Reza Rahadian. Siapa sih yang tidak mengetahui sepak terjang aktor kawakan ini? Dia sudah pasti diakui oleh satu indonesia bahwa setiap tokoh yang diperankan olehnya sudah pasti berhasil diperankan dengan baik. Namun ada yang menarik ketika Reza tampil pada film ini. Dia menjadi seorang pria biasa, beridealisme tinggi, namun hanya sebatas ucapan semata. 

Akhirnya justru inilah yang menjad nilai tambah pada film 'Kapan Kawin?' Akibat dua karakter inilah cerita pada film ini jadi keliatan bergerak secara alami, tanpa ada keterpaksaan atau logika yang bolong di setiap scene yang ditampilkan dari awal hingga akhir. Kelucuan yang mereka tampilkan juga tampak natural selayak mereka sudah kenal. 

2. Skenario, Dialog, Penokohan Begitu Apik.

Kamu sudah pasti menebak film 'Kapan Kawin?' akan berakhir manis. Tapi kamu tidak perlu khawatir sebab jalinan cerita yang disajikan oleh tim penulis dan sutradara betul-betul apik. Setiap scene pada film 'Kapan Kawin?' benar-benar dirajut dengan sabar, bahkan pada setiap akhir scene selalu ada kejutan kecil, berupa momen-momen jenaka yang akan membuat kamu senyum-senyum sendiri. 

Dan terlebih lagi kamu akan merasakan bila cerita pada film 'Kapan Kawin?' mengalami tingkatan emosi yang kian naik, sehingga membuat kamu akan cemas sepanjang film ini. Dan ini adalah pertanda bagus bagi sebuah film.

Dan nilai tambah pada film 'Kapan Kawin' adalah ketika Satrio dan Dinda berdialog, kelihatan betul bahwa mereka tidak seperti menghapal naskah. Inilah kelebihan ketika aktor sudah mendalami si tokoh dengan tingkatan kedalaman yang pas. 

Sehingga si tokoh jadi kelihatan lebih rill, tidak lebay, dan seolah-seolah jadi alien sekali. Justru Satrio dan Dinda benar-benar disajikan selayaknya manusia pada umur tiga puluh tahun lebih. 

Di mana mereka sudah pasti memiliki masalah hidup masing-masing. Nah... masalah yang dimiliki oleh karakter ini berhasil pula ditampilkan dengan baik. Terlihat jelas bagaimana ketika Satrio dan Dinda memberikan gesture tubuh yang kurang nyaman jika mereka diajak obrol mengenai isu-isu sensitif. Dinda masalah kawin. Satrio masalah aktor. Pada akhirnya Dinda dan Satrio ini bisa jadi lebih rill karena dunia penokohan kedua karakter ini berhasil digali dengan baik oleh Adinia dan Reza.

3. Ini Film Indonesia.

Pertama, kamu harus terus mendukung film indonesia biar industri perfilman indonesia menjadi lebih baik. Terbukti banyak sekali film Indonesia yang sudah memikirkan bagaimana cara membuat skenario yang baik dan shooting dengan production value yang tinggi. Nah pada titik inilah nantinya film rom-com macam 'Kapan Kawin?' bisa akan hadir sehingga genre film di Indonesia pada akhirnya juga akan baik.

Kedua, jika kamu penggemar film impor pasti akan ada rasa jauh ketika kamu mendengar dialog yang disajikan oleh film tersebut. Kamu pasti akan berasa jauh, biar kamu bilang bahwa filmnya bagus, kisahnya gue banget, tetap saja kamu akan berasa jauh karena kamu tidak merasakan dan mengetahui budaya tempat dimana film itu dibuatkan.

Jadi pada intinya aku cuma bilang kepada kalian. Bahwa kamu tidak akan menyesal bila menonton 'Kapan Kawin'?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun