Mohon tunggu...
Jihan Mawaddah
Jihan Mawaddah Mohon Tunggu... Penulis - Knowledge seeker

Halo, saya Jihan. Lifestyle blogger yang sedang belajar banyak hal. Yuk saling bertukar pengalaman lewat tulisan. Baca tulisan saya lainnya di www.jeyjingga.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Pasca Pandemi, Sarana Belajar untuk Anak dan Orangtua

12 Juli 2022   06:54 Diperbarui: 12 Juli 2022   07:28 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pict edited with canva

Berkali-kali saya melihat status teman di media sosial yang mengeluhkan bagaimana ribetnya jadi guru sekaligus jadi ibu selama pandemi kemarin. Apalagi jika ibu pekerja yang harus siap melaksanakan tugas pekerjaan, tugas rumah, ditambah tugas untuk menemani anak sekolah daring.

Bebannya berlipat-lipat tentu. Namun saya juga melihat bagaimana kebahagiaan seorang ibu yang menemani anak di rumah 24 jam full selama pandemi kemarin. Termasuk saya. Anak-anak memang lebih tidak tertib ketika berada di rumah. Seketat apapun peraturannya, anak-anak cenderung santai karena berpikir, nah itu kan orangtuaku sendiri, ga mungkin aku dihukum, dan alasan-alasan lainnya.

Oleh karena itu pendidikan di masa-masa pandemi kemarin juga menjadi pendidikan bagi saya sebagai orangtua, tidak hanya untuk anak-anak. Saya jadi belajar bagaimana menggunakan zoom meeting dengan internetnya Indonesia, IndiHome dari Telkom Indonesia. 

Saya jadi belajar bagaimana menggunaka Google Class Room. Saya juga jadi banyak belajar bagaimana agar anak tidak bosan berkegiatan di rumah setelah sekolah selesai. Karena mereka ini kan ngga ada teman bermain yaa, bertemu dengan teman-teman sekolahnya pun tidak pernah sampai pandemi dinyatakan usai.

Jadi tentu saja beban belajar itu tidak hanya ada pada murid, tapi juga orangtuanya. Saya jadi banyak belajar bagaimana sekolah mendidik murid-muridnya agar disiplin dan patuh. 

Akhirnya mau tidak mau saya pun ikut membaca buku-buku tentang pendidikan. Mulai dari mendidik generasi Z di zaman yang penuh distraksi ini, hingga belajar tentang metode sekolah alam di sebuah kota besar di Indonesia. Jadi sekolah alam ini memberikan anak-anak pengalaman secara langsung ketika belajar.

Mereka tidak hanya belajar teorinya, tapi menemukan masalah dari kehidupan sehari-hari terlebih dahulu. Barulah kemudian masalah tersebut dicari solusinya satu per satu dengan kemampuan berpikir kritis mereka. 

Contohnya : 

Saya mengajak anak untuk belanja ke pasar terdekat (dengan protokol kesehatan yang ketat ya). Lalu di pasar, saya akan bertanya pada anak saya yang masih di taman kanak-kanak itu : "Dek, ibuk masak apa ya hari ini enaknya?"

Pertanyaan tersebut merangsang anak untuk berpikir yaa. Lalu kemudian dia akan menyebutkan kosa kata lain yang berhubungan dengan masakan. Misalnya saja ayam goreng. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun