Mohon tunggu...
Jessyka Malau
Jessyka Malau Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Penikmat musik dan kopi hitam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Masyarakat Sehat Mental, Pembangunan Indonesia Optimal

11 Oktober 2020   23:05 Diperbarui: 6 Desember 2021   11:52 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mental Health | Foto oleh Polina Zimmerman dari Pexels

 

Ilustrasi layanan konseling daring via psychologytoday.com
Ilustrasi layanan konseling daring via psychologytoday.com
Ketiga, upaya promotif dengan menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan mental masyarakat. Psikolog klinis dapat melakukan advokasi dengan beberapa instansi pemerintahan yang terkait dengan upaya pembangunan sumber daya manusia. 

Salah satunya dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum kesehatan mental dapat diintegrasikan sebagai materi pendukung dalam pendidikan karakter di tingkat SD, SMP, dan SMA. Pendidikan karakter yang melibatkan pentingnya mengasah tidak hanya keterampilan akademis, juga emosional dan spiritual.

Upaya promotif juga melibatkan peran penting dari keluarga. Keluarga menjadi tempat utama bagi individu untuk belajar, bertumbuh dan berkembang. Keluarga juga sebagai dasar yang fundamental untuk menanamkan akan pentingnya nilai-nilai kebaikan dan kebajikan. 

Psikolog klinis berupaya mendorong keterlibatan aktif keluarga dan orang tua untuk mengembangkan kesehatan mental anak dan remaja. Kelak, merekalah yang akan menjadi generasi emas 2045 yang produktif membangun bangsa Indonesia.

Peran keluarga dalam upaya promotif kesehatan mental via creativaimages.com
Peran keluarga dalam upaya promotif kesehatan mental via creativaimages.com
Kesehatan mental tidak hanya berdampak bagi kesejahteraan individu, namun juga pada kesejahteraan keluarga, masyarakat dan meluas pada kesejahteraan bangsa. 

Bila bangsa Indonesia mau lebih serius dalam memperhatikan kesehatan mental masyarakatnya melalui berbagai upaya preventif, kuratif maupun promotif, maka bukanlah hal yang sulit untuk bisa memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas.

Masyarakat sehat mental dapat belajar dengan lebih baik, bekerja lebih produktif, berkreasi dan memanfaatkan potensi dengan maksimal. Untuk mewujudkannya, tidak dapat dicapai dalam hitungan hari. Kita membutuhkan kerja sama yang baik antara tenaga kesehatan, pemerintah, lembaga, dan masyarakat serta dibarengi optimisme yang kuat. Alhasil, kita hakul yakin pembangunan Indonesia pun dapat menjadi lebih optimal. Semoga!

*Penulis adalah psikolog klinis yang menyediakan psikoedukasi melalui platform Instagram @viapsikologia

Referensi:
(Silakan mengacu pada referensi pranala yang saya cantumkan sesuai poinnya)

  1. United Nations Department of Economic and Social Affairs Disability. "Mental Health and Development." dalam situs United Nations. 
  2. Darma Agung. "Revolusi Mental & Pembangunan Manusia Indonesia - Analisis Data Katadata" dalam situs Katadata. 
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. "Pentingnya Peran Keluarga, Institusi dan Masyarakat Kendalikan Gangguan Kesehatan Jiwa." dalam situs kemkes.go.id. 
  4. World Health Organization. "Mental Health in Workplace" dalam situs WHO 
  5. Ingrid Daniels. "Mental Health for All Greater Investment -- Greater Access. Everyone, Everywhere" dalam situs World Federation of Mental Health
  6. Humas UGM. "Minim Psikolog, Ribuan Penderita Gangguan Jiwa Belum Tertangani" dalam situs Universitas Gadjah Mada. 
  7. Aulia Adam. "Defisit Psikiater dan Psikolog, Sebarannya Terpusat di Jawa" dalam situs Tirto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun