Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Yuk, Intip Suka-Duka Mahasiswa Magang di Luar Negeri

19 Februari 2017   21:19 Diperbarui: 19 Februari 2017   22:00 2880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Magan Hotel And Tourist Management SGU (Sumber: Infokampus.co)

Berkesempatan untuk belajar di luar negeri adalah sebuah pengalaman berharga dan tidak terlupakan tentunya. Terutama bagi mahasiswa yang menjalani program magang/student exchange, di mana hanya memiliki waktu singkat sekitar 1-2 semester untuk menimba ilmu di negeri orang.

Meningkatnya jumlah mahasiswa yang berkesempatan mencari pengalaman di luar negeri tidak terlepas dari semakin banyaknya lembaga/program yang memfasilitasi. Ya, saat ini sudah banyak lembaga dari dalam maupun luar negeri yang memfasilitasi mahasiswa Indonesia untuk belajar di luar negeri. Di antaranya yang sudah terkenal seperti AIESEC, YSEALI Academic Fellows Program dan SGU Goes To Europe yang diinisiasi oleh Swiss German University (SGU).

Menjalani program Magang/Student Echange di luar negeri memang susah-susah gampang. Kita dihadapkan pada budaya dan orang-orang baru, yang memaksa kita beradaptasi dengan cepat agar segera masuk dalam proses pembelajaran. Tak hanya itu, mahasiswa juga diharuskan untuk beradaptasi pada sistematika belajar baru, agar ketika kembali ke tanah air ilmu yang diperoleh dapat tetap bermanfaat.

Tetapi, mengikuti program magang/student exchange di negeri orang tentu ada suka-dukanya. Seperti apa sih pengalaman teman-teman mahasiswa di luar negeri? Yuk, simak bareng-bareng!

1. Tinggal di negeri orang memaksa kita untuk memahami bahasa lokal. Tantangannya pasti pusing banget, tapi positifnya kita dapet les bahasa gratis deh!

Ya, dalam proses adaptasi tentunya kita memerlukan pemahaman dan penguasaan bahasa yang baik. Untuk yang magang di luar Inggris atau Amerika Serikat, kamu pasti bertemu dengan partner di tempat magang yang kebetulan tidak fasih berbahasa Inggris atau menggunakan bahasa inggris yang tidak baku/bahasa lokal. Nah, kalau udah kayak gitu mau gak mau kita harus membiasakan diri untuk menguasai bahasa setempat dengan cepat. Karena semakin lama kita mengausai bahasa setempat, akan semakin lama kita beradaptasi dan semakin terbatas waktu kita untuk masuk dalam proses pembelajaran.

2. Menemukan sistem belajar baru dan soft skill yang tidak ada di tempat asal maupun dalam text book.

Bagi mahasiswa yang menjalani program magang di Perusahaan Luar Negeri ternama, tentu kamu akan menjalani sistem pembelajaran yang baru dan tentunya dapet skill yang bahkan ga bakal ditemuin di tempat lain. Biasanya ini terkait sama problem solvingyang unik dan menjadi ciri khas dari masing-masing supervisor yang ngebimbing kamu. Hal-hal seperti ini yang kemudian jadi harta karun gak ternilai dari perjalanan kamu ke luar negeri dan bermanfaat buat terus berkembang di bidang kamu tentunya.

Seperti pengalaman dari Junio Antonius, salah seorang mahasiswa Swiss German University yang berkesempatan mengikuti program magang di Siemens AG German. Kak Junio ini salah satu peserta SGU Goes To Europe, program yang diinisiasi Swiss German University, Tangerang Banten. Selama kurang lebih 6 bulan belajar bersama orang-orang keren di Siemens, Kak Junio diberikan kesempatan untuk belajar secara detail teknis maupun bisnis proses yang dijalankan oleh Siemens AG. Setelah mendapatkan bimbingan di awal program magang, selanjutnya Kak Junio dipercaya menjalankan tugas tanpa bantuan lagi dari supervisor. Dalam situasi seperti ini, pastinya akan semakin banyak ilmu yang kita peroleh ya!

3. Kesempatan besar buat kamu buat traveling ke tempat-tempat menarik!

Hal ini udah kalian bayangin sebelum berangkat, pasti! Jangan bilang enggak! Apalagi buat kamu yang hobi nonton film Hollywood, pasti punya keinginan buat jalan tanpa tujuan di jalanan eropa yang bersih dengan suasana layaknya kamu sebagai pemeran utama film Hollywood hehe. Selain itu, tranportasi umum di negara maju pada umumnya sangat mendukung buat backpacker yang ingin menjelajah tempat-tempat unik di sebuah kawasan. Kereta cepat, MRT, Bus Kota sudah cukup untuk membuat kita lelah menikmati negeri orang seharian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun