Mohon tunggu...
Jessica Mariana
Jessica Mariana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Public Relation Student President University

Seorang Mahasiswi yang senang mengikuti kegiatan sosial, bermusik, dan ingin terjun dalam dunia bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Intan Belliana, Wanita Multitalent yang Meraih Banyak Penghargaan

27 Oktober 2021   23:52 Diperbarui: 28 Oktober 2021   00:12 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intan Belliana Putri Sinay (19 tahun) yang akrab disapa Intan atau Belsinay berasal dari Lombok merupakan Mahasiswi S-1 President University, Program Studi Ilmu Komunikasi yang merupakan anak dari Rony Sinay (Papa) dan Fanny Liana (Mama). Intan adalah anak tunggal yang memiliki darah keturunan China, Belanda, dan Indonesia. 

Papa Intan memiliki darah keturunan Belanda dan Indonesia, kisah tersebut dimulai dari orangtua Papa Intan bertemu ketika perang Indonesia. Yang mana, Ayah dari Papa Intan (Kakek Intan yang bernama Simon Sinay) sedang menjajah Indonesia tetapi Kakek Intan tidak ingin mendukung Belanda dan memilih untuk berpihak ke Indonesia. 

Pada saat itu, Beliau bertemu dengan Nenek Intan kemudian hidup bersama dan melahirkan anak laki-laki bernama Rony Sinay, tahun 1973. Pada tahun 1978, ibunda intan lahir di sumbawa, kemudian bertemu dan menikah dengan Rony Sinay di tahun 2001. Dimana, tahun tersebut adalah tahun kelahiran Intan, yaitu pada tanggal 15 Desember 2001 yang memiliki zodiak Sagitarius. 

Intan merupakan anak yang aktif berperan dalam bidang seni dan make-up sehingga ia memiliki cita-cita memiliki konten menarik. Intan seringkali disebut sebagai anak multitalent karena ia dapat memainkan alat musik dan bermake-up secara otodidak, berlatih dance modern di sanggar tari benama Miracle Dancers pada awal tahun 2017, dan belajar bahasa sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tahun 2007. 

Sejak kecil, Intan sudah belajar menari, baik tradisional maupun modern. Sewaktu TK, Intan sudah diajak oleh gurunya untuk belajar menari tradisional, dari langkah awal tersebut ia jadi lebih tertarik berada di dunia tari tetapi lebih memfokuskan diri ke dance modern. Pada tahun 2017, Intan secara resmi masuk sebagai anggota miracle dancers dan di penghujung tahun 2017, ia sudah memiliki tim yang bernama The Hopes. 

Dua Tahun silih berganti, Intan pun berganti tim dan masuk ke salah satu tim yang ada di miracle dancers bernama Albatroz. Pada saat di Albatroz, ia dan tim mendapatkan tiga penghargaan, terdapat dua  penghargaan yang menduduki peringkat internasional. 

Ketiga penghargaan tersebut adalah Lombok Street Culture "Dance Competiton" (2018), Peringkat 3 International Dance Asia (2019) dan Peringkat 9 Hip Hop International. Tim Miracle Dancers termasuk Intan didalamnya pernah mengikuti ajang perlombaan Internasional yang bernama Bodyrock Asia 2020 dan menjadi satu-satunya tim perwakilan Indonesia yang berangkat ke Manila, Filipina.
Tidak hanya itu, ia juga aktif dalam kegiatan dance di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan mempunyai tim yang bernama The Smakers Revolution. Didalam tim tersebut, banyak kemenangan yang telah ia dapatkan, mulai dari lomba antar sekolah sampai lomba tingkat nasional. 

Ia telah memiliki 5 penghargaan dari tingkat nasional, yaitu Peringkat 1 Roadshow DBL Dance Competition (2018), Peringkat 2 UBS Gold Dance Competition (2018), Peraih Predikat "Best Costume" di UBS Gold Dance Competition (2018), Peringkat 1 UBS Gold Dance Competition (2019), dan Peraih Predikat "Best Costume" di UBS Gold Dance Competition (2019). 

Penghargaan yang didapat oleh Intan sudah sebanyak 8 kali selama ia bersekolah di SMAK Kesuma Mataram, 3 Penghargaan lainnya didapat ketika mengikuti lomba antarsekolah, yaitu Peringkat 1 Spectra Dance Competition (2018), Peringkat 2 Independence Week (2018), dan Peringkat 3 HUT Tunas Daud (2019).

 Perlombaan dance tidak hanya dapat diikuti oleh tim tetapi dapat diikuti secara individu juga, ia pun sudah mendapat beberapa penghargaan dari lomba-lomba yang diikuti, yaitu Peringkat 8 ADC Anniversary (2019), Peringkat 5 Net Dance Competition (2019), dan Peringkat 2 King Queen Battle (2019). 

Semua hal tersebut pastinya membuat ia dan kedua orangtuanya bangga tetapi hal itu tidak membuat intan menjadi seorang yang besar kepala. Melainkan, menjadikan dirinya seperti padi, yaitu "Semakin Masak, Semakin Merunduk".

Tidak hanya menjadi seorang penari, ia juga merupakan seorang pecinta musik yang mana sejak kelas 4 SD sudah belajar bermain piano secara otodidak (sendiri). Ia pernah masuk ke dalam suatu band dan menjadi seorang pianist atau vocalist. Wanita berzodiak sagitarius ini, menggeluti perannya di bidang musik secara otodidak tanpa adanya kursus. 

Tidak hanya seni tari dan musik, ia juga menyukai belajar bahasa, mulai dari Bahasa Mandarin, Korea, sampai Jepang. Ia mengikuti kursus Bahasa Mandarin dari suatu instagram bernama @kelas.online.tjhenwandra dan sudah menduduki level kedua. Gadis ini tertarik karena ibu nya yang merupakan keturunan china dan memang ia mencintai belajar banyak bahasa. 

Belajar Bahasa Korea sudah ia geluti sejak tahun 2014 (SD Kelas 6) dan gadis ini sudah cukup mengerti percakapan menggunakan Bahasa Korea. Sayangnya, ia sempat berhenti dan melajutkan kembali pembelajaran Bahasa Korea di tahun 2021 dengan memanfaatkan kelas online gratis dari @kursusgratisblaze, melalui kelas tersebut ia juga belajar Bahasa Jepang di level beginner. 

Sebagai pecinta seni, ia menerapkan seninya melalui make-up, saat ini ia sedang belajar dan terus belajar untuk menjadi seorang beauty vlogger yang dapat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Keinginan itu bukan hanya perkataan yang disampaikan tetapi ia sedang berusaha untuk membuat konten-konten menarik yang dapat dilihat melalui instagramnya @bel_sinay56. 

Di akun tersebut, Intan memposting konten make-up yang menarik dengan tren "transisi" make-up yang sedang merajalela. Pengalamannya di dunia make-up sudah cukup banyak, ia pernah menjadi penata rias penari DBL untuk event DBL Dance Competition, penata rias peserta party halloween, mengikuti lomba make-up korea, dan mengikuti lomba make-up challange yang diadakan oleh Vivo Indonesia.

Disamping kesibukannya, wanita karir ini sedang menimba ilmu di President University. Intan tidak semata-mata hanya menjadi seorang mahasiswa, ia juga sedang mengikuti organisasi kampus yang bernama President University Major Association (PUMA) menjabat di bidang Partnership, tidak hanya itu, mahasiswa PresUniv semester 5 ini sedang sibuk menjabat sebagai partnership di event Communication Creative Week (CommCrew). 

Event tersebut diadakan untuk mengasah kemampuan dan kreativitas siswa dan mahasiswa melalui kegiatan dengan isu-isu menarik, isu yang saat ini diangkat adalah "The Power of Communication" yang berlangsung dari tanggal 10 September 2021 sampai 30 Oktober 2021. 

Dengan padatnya jadwal yang dimiliki oleh Intan, dia tidak lupa untuk mencari pengalaman di dunia kerja, yaitu sebagai Talent Manager di @projectkongko yang dibangun oleh seorang Mahasiswa PreUniv jurusan Business Administration. Pekerjaan ini memang berjenis unpaid tetapi hal tersebut tidak menutup hati intan supaya tetap mengikuti kegiatan dan mencari pengalaman. 

Saat ini, project kongko sedang mempersiapkan konten-konten yang menarik yang sedang dirancang oleh tim untuk tahun 2022. Terakhir, Intan saat ini sedang mempersiapkan diri untuk membangun bisnis yang akan dibuat dan akan membranding konten yang dirancangnya melalui media sosial yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun