Mohon tunggu...
Jessica Lie
Jessica Lie Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ibuku, Sosok Prajurit Pendidikan Kelas Wahid

3 Januari 2018   00:53 Diperbarui: 3 Januari 2018   19:45 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja kembali menyapa bumi, dan membuat matahari beranjak meninggalkan peraduannya dengan sukarela.

Aku meregangkan tubuhku sejenak, setelah selesai mengampu kursus Matematika hari itu.

Sejurus kemudian, aku merasakan ada getaran pada saku celanaku.

Sebuah panggilan masuk berdering dari ponselku.

Seulas senyum tersungging di wajahku. Aku berbahagia menerima panggilan dari seseorang yang sangat kukasihi,

bahkan menjadi inspirasiku dalam dunia pendidikan anak. Dengan wajah berbinar, aku menjawab panggilan darinya.

"Hai, Ma. Sudah selesai mengajar anak-anak les?" 

"Sudah, Non. Tapi kaki Mama sakit semua nih," kata sebuah suara lembut di ujung telepon.

Aku terdiam sejenak. Suara Mama memang terdengar lelah.

"Mama kecapekan, ya? Ada kejadian apa di hari ini?" tanyaku perlahan.

"Tadi Mama mengejar Aldi. Aldi kabur dari rumah kita, gara-gara marah jemputannya terlambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun