Mohon tunggu...
Sosbud

Penyerangan di Gererja St. Lidwina Mengancam Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

14 Februari 2018   22:02 Diperbarui: 14 Februari 2018   22:05 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa yang terjadi di Gereja St. Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta pada hari Minggu tanggal 11 Februari ini menimbulkan banyak pendapat dan pertanyaan dari banyak pihak. Apa motif pelaku? Mengapa ia melakukan hal tersebut? Apa yang salah?

Kronologi

Siapa yang menyangka, saat sedang beribadah, tiba-tiba muncul seseorang yang membawa pedang memberontak dan melukai. Ya!  begitulah yang terjadi di Gereja St. Lidwina pada hari Minggu, 11 Februari kemarin.

Orang tersebut diketahui menerobos masuk ke dalam Gereja dengan membawa pedang, saat sedang berlangsung Misa pagi dan langsung melukai Romo Prier selaku pemimpin Misa . Akan tetapi, sebelum memasuki Gereja pelaku sebelumnya sudah melukai salah satu umat di luar Gereja dengan menggunakan pedang yang ia bawa.

baca juga:kronologi peristiwa Gereja St. Lidiwina Bedog

 Pada saat masuk ke Gereja , pelaku langsung berlari  menuju altar dan melukai Romo,namun ternyata tidak hanya melukai Romo sabetan pedang tersebutpun mengenai  dua umat lainya. Para jemaat langsung berlari untuk menyelamatkan diri . Setelah kejadian tersebut, para korban langsung dibawa ke rumah sakit, diketahui setelah itu pelaku langsung merusak isi Gereja, khusunya di bagian altar Gereja, salah satunya patung bunda Maria dan patung Tuhan yesus yang bagian kepalanya hancur

"Warga sekitar telah berkumpul di luar bersama polisi dan juga umat untuk mengepung pelaku, sekitar 20 menit polisi masuk ke dalam Gereja dan melakukan penembakan tiga kali untuk memberikan peringatan, tapi pelaku malah menyertang polisi. Oleh karena itu, akhirnya polisi terpaksa menembak pelaku, tapi maish hidup" ujar Andi Cahyo salah satu saksi.

Setelah melakukan penyelidikan yang dilakukan oleh Kepolisian, diketahui bahwa pelaku bernama Suliyono yang masih berstatus sebagai mahasiswa, mengenai umur dan asal kampus belum diketahui dari mana.

Peristiwa yang sama

Beberapa tahun belakangan ini bukan hanya kota Yogyakarta saja yang mendapatkan serangan serupa, tetapi di kota lainyapun selalu terdapat kejadian yang bersangkutan dengan agama, seperti penyerangan terhadap pemuka agama, penyerangan gereja di bantul yang dilakukan oleh Front Jihad Islam (FJI), dan yang terbaru merupakaan penyerangan gereja St. Lidwina ini.

baca juga:untungnya, polisi membantu menghentikan aksi penyerangan oleh oknum FJi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun