Mohon tunggu...
Jesica Tatuarima
Jesica Tatuarima Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa PIPS UM/18

budayakan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sampah sebagai Strategi Pendapatan Pemulung dan Peran Pemulung terhadap Kebersihan di Kota Malang

28 November 2019   16:13 Diperbarui: 28 November 2019   16:25 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang, 28 November 2019, Kota Malang merupakan kota terbesar setelah Kota Surabaya di Jawa Timur. Kota Malang dijadikan sebagi pusat ekonomi, bisnis, dan juga pendidikan oleh kota -- kota di sekitarnya. Seperti kota - kota besar yang lain, Kota Malang digunakan sebagai tujuan orang -- orang untuk mengadu nasib dan menetap di Kota Malang dengan anggapan bahwa di Kota Malang lapangan pekerjaan terbuka dengan luas. Kenyataannya, banyak masyarakat yang sudah terlanjur tiba di Kota Malang tetapi tidak mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Akibatnya, mereka melakukan pekerjaan apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Salah satu contoh pekerjaannya adalah sebagai pemulung.

Pemulung merupakan bagian dari anggota masyarakat, mereka semua dengan anggota masyarakat lainnya yang berusaha bakerja mencari pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap hari dari pagi sampai siang mereka mencari barang-barang bekas dari tempat-tempat pengumpulan sampah, memilah-memilah kerdus dijual kepada penampung untuk mendapatkan sejumlah uang guna memenuhi kebutuhan hidupnya (Hariayi,2013). 

Alasan seseorang memilih pekerjaan sebagai pemulung juga beraneka ragam. Mulai dari membantu perekonomian keluarga sampai tidak adanya lapangan pekerjaan yang tersedia. Mul (73) merupakan salah satu pemulung yang ada di Kota Malang. Ia memilih pekerjaan sebagai pemulung karena fisik yang sudah tidak menyanggupi untuk pekerjaan yang berat. Bowo (90) adalah pemulung lain yang juga mengadu nasib di Kota Malang, ia bekerja sebagai pemulung dengan alasan untuk mencukupi perekonomian keluarga.

Sampah digunakan sebagai sumber pendapatan utama bagi para pemulung. Mereka mengumpulkan sampah -- sampah yang masih memiliki nilai ekonomi seperti botol bekas, kardus, dan kaleng bekas untuk dijual ke pengepul. Oleh karena itu, pemulung juga berperan dalam kebersihan Kota Malang. 

Dengan adanya pemulung, sampah -- sampah di Kota Malang yang sulit diuraikan seperti plastik dan kaleng dapat berkurang. Sehingga, pemulung juga berperan dalam mengurangi pencemaran tanah akibat sampah -- sampah yang sulit terurai tersebut. Diharapkan, pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan pemulung seperti memberikan bantuan tunai maupun non tunai untuk menunjang kesejahteraan dari pemulung.

Penulis : Ardhina Nadhianty, Dinda Dwi Utami, Firda'ul Maqfiroh, Hamidah Nursuciana, Ida Retnaning, Inna Shobrina Fauziyah, Iko Nova Ersanti, Jesica Tatuarima. ( Prodi PIPS OFF A 2018 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun