Mohon tunggu...
Jeri Santoso
Jeri Santoso Mohon Tunggu... Nahkoda - Wartawan

Sapiosexual

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Di Saat Zodiak Jadi Konsumsi Budaya Massa

2 Oktober 2019   23:27 Diperbarui: 6 Oktober 2019   20:03 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi manusia dan kepercayaan terhadap zodiak (Sumber: www.yelp.com)

Patung ini sering disebut sebagai "Zodiak Dendera" dan berasal dari sekitar 50 SM. Sistem klasik ini kemudian diperluas dan dijelaskan dengan sangat rinci oleh Ptolemy dalam karyanya Tetrabiblos.

Sumber: www.foxnews.com
Sumber: www.foxnews.com
Karya Ptolemy menggambarkan planet-planet, rumah-rumah, dan tanda-tanda zodiak dan menjelaskan dasar teori zodiak barat sebagai pelarasan dengan titik balik matahari dan rasi bintang setelah tanda-tanda tersebut dinamai.

Orang Yunani kemudian menyebarkan versi astrologi dan zodiak mereka terus berkembang, dan Kekaisaran Romawi juga melakukan hal yang sama. Pada akhir abad pertama sebelum masehi dan awal abad pertama masehi, astrologi adalah praktik umum. 

Dipercayai bahwa Orang Majus yang datang mengunjungi Yesus adalah peramal dari Persia, dan Kaisar Romawi Agustus memiliki Capricorn, tanda astrologisnya, yang dihiasi dengan koin. Kelahiran Yesus kemudian ditelusuri sebagai awal peradaban Masehi baru.

Beberapa berpendapat bahwa periode ini adalah puncak astrologi. Praktik ini mulai menurun setelah Kekaisaran Romawi jatuh, dan astrologi semakin didorong ke pinggiran masyarakat ketika agama Kristen meningkat dalam kekuatan, populasi, dan popularitas. 

Astrologi juga dibantah di wilayah Persia dan Muslim pada awal abad kedua belas ketika berbagai kekaisaran Timur Tengah meninggalkannya demi ilmu kalkulus lainnya.

Demikian pula, zaman pencerahan mendorong ilmu pengetahuan semakin menggulingkan mitologi yang berkembang sebelumnya. Astronomi modern pada akhirnya menggantikan astrologi sebagai sistem untuk memahami tata surya, dan astrologi kurang lebih didiskreditkan.

Namun, abad ke-20 kita menyaksikan kebangkitan minat masyarakat terhadap astrologi. Lusinan buku, majalah, jurnal, dan banyak literatur tentang astrologi mulai muncul. Surat kabar mulai mengadopsi informasi horoskop, dan gerakan zaman baru mulai memberi kekuatan nyata kepada perbintangan.

Saat ini, orang tidak mengandalkan atau mempercayai astrologi sama seperti yang dilakukan raja-raja Babilonia kuno dan Kaisar Romawi, tetapi pengetahuan dasar zodiak menjadi sangatlah luas. Ada beberapa orang yang saat ini yang tidak tahu tanda bintang mereka. Sejarah astrologi belum selesai.

Dengan zodiak, kita semua terlalu banyak dituntun untuk percaya bahwa kita mewakili satu tanda khusus yang disebut sebagai "sun sign". Yang benar adalah, kita masing-masing memang dilahirkan dengan stempel khusus yang kita sebut sebagai "kepribadian" kita. Tapi, itu adalah campuran dari lebih dari satu tanda zodiak.

Zodiak seseorang atau label astrologi hanyalah tanda yang disinggahi sun sign pada waktu kelahiran kita. Setiap tanda individu menghubungkan kita dengan orang lain yang lahir sekitar waktu yang sama tahun tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun