Rasa Asin yaitu Kecemburuan/ Iri Hati
1 Korintus 13:4 = Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak bermegahkan diri dan tidak sombong. Penjelasan: Melalui ayat diatas kita diberitahu bahwa  orang yang tidak cemburu adalah orang yang memiliki kasih, dan orang yang pencemburu adalah orang yang tidak memiliki kasih.
Setiap orang Kristen yang mengikut Kruistus adalah orang-orang yang memiliki kasih, yang tidak pencemburu atau iri hati terhadap saudara-saudaranya. Kita dituntut untuk tidak ambil pusing terhadap apa saja yang dimiliki oleh saudara kita, yang sekalipun mungkin itu jauh lebih tinggi dari pada kita.
Janganlah kita mengingini akan kepunyaan saudara kita sebab itu juga adalah ciri-ciri pencemburu dan hal itu pun telah ditegaskan dalam hukum taurat yang ke sepuluh. Maka ayat di atas mengajak kita untuk bisa senang melihat orang berhasil dan berhasil membuat orang senang.
Rasa Pedas yaitu Kemarahan/ Marah
Titus 1:7 = Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah.
Penjelasan: Ayat diatas mengajak kita untuk memahami, bahwa orang yang pemarah adalah orang yang tidak bisa bekerja dalam rumah Allah.
Orang yang pemarah adalah orang yang tidak bisa menjadi pengatur didalam rumah Allah, sebab ayat diatas menjelaskan bahwa seorang penilik atau pengatur rumah Allah adalah orang yang bukan pemarah. Karena Allah menginginkan orang yang berada dalam rumahNya adalah orang-orang yang sabar dan tidak lekas marah dan penuh kasih sama seperti-Nya.
Rasa Manis yaitu Kebahagiaan/ Bahagia
Matius 25:21 = Maka kata tuannya itu kepadanya: baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuanmu.Â
Penjelasan: Ayat diatas menjelaskan kepada kita bahwa orang yang menghargai pekerjaannya sendiri adalah orang yang boleh turut dalam kebahagiaan tuannya diakhir hidupnya. Artinya adalah segala yang kita lakukan didunia ini, baik itu dalam perkara yang kecil sekalipun Allah tetap memperhatikan kita.