Mohon tunggu...
Jeremias Hasintongan
Jeremias Hasintongan Mohon Tunggu... -

Seorang manusia biasa yang ingin menyempurnakan apa yang dimilikinya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bhinneka Tunggal Ika Versi Opung Doli dan Eyang Kung

22 April 2013   23:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:46 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku berasal dari keluarga majemuk. Keluarga ayahku berasal dari Jawa Timur sedangkan keluarga ibuku berasal dari Sumatra Utara. Seperti semboyan di kaki Burung Garuda yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda- beda tetapi tetap satu jua, walaupun berasal dari daerah yang berbeda, kedua keluargaku memiliki banyak persamaan. Yang paling membuat aku geli yaitu kedua kakekku yaitu opung doli dan eyang kungku sama- sama tidak tahu menahu kapan mereka di lahirkan.

Opung doliku lahirnya di Lumban Tungkup, Samosir. Tetapi menurut yang dia ceritakan kepadaku dia lahir pada saat "POLTAK BULAN" atau artinya dalam bahasa Batak ''TERANG BULAN''. Jadi dia membuat tanggal lahirnya 15 April. Padahal Terang Bulankan tidak selalu tanggal 15 April? Hahahahahaha.. Yang menjadi acuan tahun dia lahir adalah setelah saudaranya si Pamauge lahir. Padahal si Pamauge ini juga nggak tahu tahun kelahirannya kapan. Bingung kan?????? Yang si Pamauge tahu adalah pas tentara Jepang masuk dia sudah ikut baris berbaris, atau sekitar kelas 2 SD. Setelah dihitung- hitung yang asalnya nggak tahu darimana akhirnya didapat tanggal 15 April 1939.

Eyang Kungku lain lagi. Dia berasal dari desa Widodaren, Ngawi Jawa Timur. Eyang Kung ku juga tidak jelas tahu tanggal kelahirannya. Menurut Eyang Kung di lahir pada saat Gunung Kelud meletus. Padahal Gunung Kelud itu meletus ada pada tahun 1917, 1933, dan 1937. Tapi herannya kok tahun yang dia pilih tahun 1937 ya? Eyangkung juga bercerita, sambil membela diri bahwa sebetulnya tanggal lahinya dicatat, tetapi dicatat di batu- batu, dan pohon- pohon tetapi karena sudah terkena banjir, erosi, pengikisan dan lain- lain maka catatannya sudah hilang. Tanggal lahirnya yaitu tanggal 1 Desember 1937 itu sebetulnya dia kira- kira saja.

Itulah cerita tentang Opung Doliku dan Eyang Kung. Walaupun berasal dari daerah yang berbeda tetapi mereka memiliki kesamaan yaitu tidak tahu kapan mereka di lahirkan.

HIDUP BHINNEKA TUNGGAL IKA. HIDUP INDONESIA

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun