Mohon tunggu...
Jeremia MartinPurba
Jeremia MartinPurba Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Net-Zero Emissions: Apakah Mungkin Terjadi?

24 Oktober 2021   00:48 Diperbarui: 24 Oktober 2021   00:51 2875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini sedang marak-maraknya diperbicangkan mengenai net-zero emissions. Sebelum mengetahui lebih lanjut, kira-kira kalian udah pada tau gak sih apa itu zero emissions? Menurut Wikipedia bahwa Netralitas Karbon (Net-Zero Emissions) adalah istilah yang digunakan dalam upaya menyeimbangkan antara jumlah karbon dioksida atau gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca dalam suatu kegiatan. atau mengeliminasi secara total emisi gas rumah kaca. Setelah mengetahui pengertiannya secara singkat lantas apa yang selanjutnya kita lakukan sebagai bangsa Indonesia yang mendukung Net-Zero Emissions terutama yang berperan sebagai generasi muda dan apakah sangat penting pada kehidupan yang akan datang?

Akhir-akhir ini masyarakat terutama para pegiat lingkungan ramai membicarakan Net Zero Emission (NZE) yang tidak lain adalah puncak harapan masa depan (expected future milestone) dimana emisi karbon sepenuhnya diserap oleh bumi melalui berbagai kegiatan manusia dan bantuan teknologi, sehingga tidak menimbulkan pemanasan global. Pada artikel yang kita bahas mengaju atau berpusat pada kata "emisi karbon". Apakah emisi karbon itu, Emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon. Contoh dari emisi karbon ialah CO2, gas pembuangan dari pembakaran bensin, solar, kayu, daun, gas LPG, dan bahan bakar lainnya yang mengandung hidrokarbon. Emisi karbon merupakan salah satu penyumbang pencemaran udara yang berdampak sangat  buruk pada kesehatan manusia terutama pada lingkungan. Dari pengertian di atas juga menjelaskan bahwa emisi karbon juga memiliki dampak pada kehidupan kita yaitu Emisi karbon dapat menyebabkan dampak besar seperti perubahan iklim yang tak menentu yang dapat mengakibatkan banjir, kelaparan, hingga ketidakstabilan ekonomi. Selain itu, jika kita membiarkan terus menerus, emisi karbon juga bisa mengakibatkan suhu udara meningkat dan menyebabkan pemanasan global.Seperti yang dapat kita rasakan pada saat ini, di mana udara yang kita rasakan lebih panas dari biasanya dan jelas bahwa akibat dari emisi karbon itu menyerang pada kehidupan kita sehari-hari. Hal ini tentu sangat berbahaya untuk keberlangsungan hidup makhluk hidup yang ada di Bumi. Oleh karena itu, penting untuk mencegah pemakaian emisi karbon yang berlebihan untuk keberlangsungan hidup yang lebih baik.

Oleh karena itu, target NZE (Net-Zero Emissions) merupakan hal yang penting demi keadilan antargenerasi dalam mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim yang makin menambah terpuruk kelompok rentan, yaitu anak-anak, kelompok lanjut usia, , masyarakat adat, penyandang disabilitas, dan kelompok miskin. NZE tidak mengacu pada pengertian berhentinya umat manusia memproduksi emisi, karena secara alamiah manusia dan dunia akan tetap memproduksi emisi. Manusia bernapas pun menghasilkan CO2. Jika dikalikan jumlah manusia sebanyak 7,8 miliar, maka emisi karbon dari napas manusia berkontribusi 5,8% terhadap volume emisi karbon tahunan. Dengan demikian, NZE lebih bermakna karbon negatif. Artinya, emisi yang diproduksi manusia bisa diserap alami sepenuhnya oleh pohon, laut, dan tanah sehingga tak ada yang menguap hingga ke atmosfer.

Sebagai generasi muda, kita harus dapat mengurangi emisi karbon yang sudah terjadi atau meminimalkan penggunaan yang ada agar kita tidak mengalami dampak dari emisi karbon tersebut. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar mengurangi dampak dari emisi karbon tersebut yaitu dengan menghemat listrik atau efisiensi pemakaian listrik . Penerapan ini dapat dilakukan secara mandiri hingga perusahaan-perusahaan besar. Selain itu kita dapat mempertimbangkan aktivitas-aktivitas yang kita keluarkan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang juga dapat mengurangi emisi karbon. Tak hanya itu, mengontrol pemakaian air juga bisa menjadi cara jitu untuk menanggulangi emisi karbon.

Indonesia telah berkomitmen melaksanakan pembangunan rendah karbon dan menargetkan NZE tahun 2060. Berbagai tantangan dihadapi dalam mewujudkan hal tersebut, terutama terkait dengan tingginya emisi karbon dari deforestasi, pembakaran bakar fosil untuk energi, dan kebakaran lahan gambut. Oleh karena itu, untuk mencapai target NZE tahun 2060, berbagai strategi, program, dan kebijakan untuk menekan emisi GRK dari berbagai sektor sangatlah penting. Penguatan dalam menekan laju deforestasi, restorasi gambut, dan pembangunan green energy merupakan langkah penting yang perlu segera diwujudkan.

Kita sebagai masyarakat yang mendukung adanya net-zero emissions ini harus memulainya dari diri sendiri dan memberitahukan kepada lingkungan kita pentingnya menjaga lingkungan agar tidak terjadi emisi karbon dan kita dapat mensukseskan net-zero emissions ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun