Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Begini Solusi Keuangan Inovatif

12 Mei 2017   19:43 Diperbarui: 12 Mei 2017   19:47 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Irgi Fahrezi [Foto:JEPRETPOTRET]

 

 

Dalam perhelatan Pesta Wirausaha Nasional 2017, diselenggarakan panggung inspirasi bersama Ira Puspadewi (Direktur Retail & Sumber Daya PT Pos Indonesia) dan Irgi Fahrezi (Creativepreneur, BOD Miraj Sports Asia) pada 10 Mei 2017. Sesi Inspirasi yang dipandu oleh Teguh Basuki Ariwibowo (CEO Pinjam•co•id), mengupas bagaimana perjalanan Ira Puspadewi mengabdi bagi negeri sendiri setelah belasan tahun memgabdi bagi perusahaan asing serta perjalanan usaha Irgi Fahrezi dalam mengakses permodalan.

Ira Puspadewi mengatakan sempat bekerja sebagai TKW selama 17,5 tahun di perusahaan asal negeri Paman Sam, dengan posisi terakhir sebagai direktur wilayah Asia. Namun perjumpaannya dengan seorang menteri kabinet yang menanyakan mau sampai kapan mengabdi bagi bangsa asing, merupakan titik balik Ira untuk memutuskan mengabdi bagi negeri sendiri. Setelah mengabdi bagi sebuah BUMN, kini Ira bernaung di PT Pos Indonesia (Posindo).

Dalam perjalanan 271 tahun Posindo, baru satu setengah tahun terakhir ini berbenah sangat serius untuk bertransformasi dengan tim manajemen berkelas dunia. Ini untuk mengantisipasi pertumbuhan e-commerce para pelaku UKM yang akan sangat tinggi di tahun 2020. Prosentase pertumbuhan yang sangat luar biasa ini, diperkirakan akan dapat melampaui negeri Tiongkok. Jika dahulu ketepatan waktu pengiriman paket pos baru mencapai 82%, kini telah mencapai prosentase 96%.

Posindo memang memiliki 4.600 kantor cabang hingga pelosok seluruh Indonesia, namun merasa akan sulit mengejar ketertinggalan dalam membangun teknologi finansial (fintech ~ financial technology). Maka diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan pihak lain, terutama menerima 'pinangan' Pinjam•co•id sebagai mitra fintech. Hal ini berkaca dari kesuksesan sistem keterbukaan dan kolaborasi perbankan dan fintech di Eropa, Australia dan Singapura.

65% masyarakat Indonesia belum memiliki rekening perbankan, umumnya akan menggunakan jasa weselpos Posindo. Kini weselpos elektronik dapat diakses melalui gadget. Jika saat ini banyak masyarakat belum mengetahuinya, disebabkan pihak Posindo masih "bersih-bersih dapur rumahnya". Sehingga ketika sudah siap, maka akan dikenalkan pada dunia. Nantinya kelak di Kantor Pos akan ada O to O (online to offline), tersedia kios semacam mesin ATM yang akan menampilkan berbagai produk. Misalkan akan membeli produk batik, maka tinggal memilihnya di kios terus pembayaran di loket pos, kemudian produk akan diterima kantor pos dan dikirim ke rumah melalui paket pos.

Saat ini fasilitas Pinjam bagi UMKM baru tersedia di lima kantor wilayah pos Jakarta. Dalam waktu tak lama lagi akan tersedia penambahan 32 outlet Pinjam. Proses pelayanan di loket pos tak sampai enam menit hingga dana masuk rekening nasabah. Ira berharap Kantor Pos akan dapat menjadi sahabat lama kembali yang tak hanya menjadi tempat bayar-bayar dan kirim-kirim,  namun juga menjadi tempat pinjam-pinjam. 

Sementara Irgi Ahmad Fahrezi seusai menamatkan pendidikan menengah, beraktivitas di dunia hiburan (entertainment) dengan asumsi mendapatkan penghasilan yang relatif cepat. Dahulu sempat mendengarkan ceramah jika ingin menjadi penjahat bergaulah dengan penjahat, jika ingin orang baik maka bergaulah dengan orang baik. Karena terpikir ingin menjadi pengusaha, maka mulailah Irgi bergaul dengan desainer, produsen dan pedagang tekstil di Pasar Tanah Abang.

Lalu mulailah Irgi membawa baju dagangan mereka di lokasi syuting. Kemudian sempat membuka lapak di Carrefour LebakBulus, namun sempat ditanya apakah siap berkompetisi dengan tenant lain yang banyak jumlahnya. Irgi yang merasa optimis dengan mereknya kemudian memperlihatkan produknya, justru ditawarkan menjadi pemasok bagi Carrefour di seluruh Indonesia. Ini hanya bermodalkan laptop berinternet plus fintech.

Setelah berhenti sebagai pemasok, Irgi mencoba berbagai bidang usaha dengan tantangan naik turunnya bisnis. Di masa kini dalam era digitalisasi permodalan minim untuk berwirausaha dapat diwujudkan, cukup dengan hanya memiliki perangkat ponsel maupun komputer. Namun kedepannya modal dalam pengembangan usaha, dapat didukung melalui fintech dalam mengakses permodalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun