Mohon tunggu...
JepretPotret
JepretPotret Mohon Tunggu... Freelancer - ........ ........

........

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Skandal Karyawan Teladan, Dapatkah Melorotkan Harga Saham Perseroan?

6 Juni 2018   09:11 Diperbarui: 6 Juni 2018   09:31 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Manipulasi Saham via shutterstock.com

Menjadi seorang karyawan berprestasi di sebuah perusahaan sangatlah hal yang sangat didambakan oleh setiap orang yang berkarir. Kinerja gemilang serta dedikasi pada perusahaan, merupakan capaian yang akan melesatkan profil kebintangan di kantor. 

Apalagi jika dapat meraih predikat sebagai Karyawan Teladan dan mendapatkan apresiasi terbaik dalam bidang profesinya dari berbagai asosiasi profesi yang menaunginya. Akan menjadi kebanggaan lebih apabila perusahaan tempat berkarir, merupakan institusi terkemuka yang telah melantai di bursa saham. 

Namun semua raihan itu tak semudah membalikkan tangan dalam mewujudkannya. Apabila telah sukses untuk mencapainya, merupakan tugas maha berat dalam usaha mempertahankan reputasi sebagai Karyawan Teladan. 

Sebentar ya, mau nyetel televisi dahulu. Lagi ingin nonton saja nih. Yaaa! Cuma nonton ending-nya. Yuk nikmati soundtrack-nya saja ya...!


Yuk, Lanjut...!

Ngomong-ngomong perusahaan yang telah go public, tentu saja tak terlepas dari apa yang namanya saham. Tak hanya masyarakat umum saja yang dapat memiliki saham, namun internal karyawan perusahaan pun dapat ikut memiliki saham perusahaannya sendiri. Biasanya sih para direksi sudah pasti mendapatkan jatah saham dalam jumlah tertentu. 

Ngomong-ngomong saham sebuah emiten, tentu saja dapat berfluktuasi setiap harinya dalam hitungan menit saja. Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhinya. 

Faktor eksternal dapat datang dari dalam dan luar negeri, dimana sangat memiliki risiko serta ketidakpastian. Faktor eksternal dalam negeri dapat timbul dari kebijakan pemerintah mengenai tingkat bunga / hutang. Untuk faktor eksternal luar negeri dapat bermula dari gejolak pasar dan kebijakan pemerintahan negara-negara maju, yang akan berimbas pada kebijakan pemerintah kita sendiri serta kondisi perekonomian dalam negeri. 

Gak percaya? Yuk kita tengok 19 April 2010, dimana lantai bursa nasional bergetar akibat sebuah gugatan Securities & Exchange Commision terhadap Goldman Sachs. IHSG melorot 1,33%, serta berdampak besar pada harga saham sektor semen dan pertambangan. 

Saham emiten INTP melorot 3,34%, SMGR melorot 2,45%, BUMI melorot 3,09%, ADRO melorot 2,25%. Tercatat ada 160 emiten yang mengalami penurunan harga saham, 53 emiten mengalami kenaikan serta harga 48 emiten tak berubah. 

Faktor internal perusahaan dapat bermula dari informasi positif (misal kenaikan laba bersih) yang akan membuat harga saham terkerek naik, juga informasi negatif (misal adanya kerugian) yang akan membuat harga saham turun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun