Mohon tunggu...
Jentar Samosir
Jentar Samosir Mohon Tunggu... Human Resources - Propesional Literasi sekolah

Solusi pemecahan masalah jika kita rajin membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membaca dan Ketersediaan Bahan Bacaan bagi Masyarakat

4 September 2020   19:30 Diperbarui: 4 September 2020   19:31 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Membaca buku pada posisi yang amat penting dalam kehidupan manusia.Peran apapun kita,rasanya mustahil dapat mengabaikan ketrampilan bahasa yang satu ini.Untuk hidup layak, kita membutuhkan ilmu pengetahuan dan informasi sebanyak-banyaknya yang sesuai dengan perkembangan  zamannya. 

Salah satu jembatan yang dapat diinginkan untuk mencapai hal tersebut adalah dibutuhkan keterampilan membaca. bahkan, banyak pemustaka yang berpendapat bahwa kemampuan membaca merupakan condutio sine quanon atau persyaratan mutlak untuk hidup layak.

Diera globalisasi saat ini ilmu pengetahuan dan tehnologi dan budaya cendrung berkembang pesat. Untuk itu, Sumber Daya Manusia sebagai aset masa depan perlu dikembangkan antara lain  dengan menyediakan informasi yang lengkap, akurat, aktual dan terpercaya melalui sarana dan prasarana perpustakaan, taman bacaan atau rumah baca.

Merujuk Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 4-5 secara eksplisit menyatakan bahwa salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah mengembangkan budaya baca, menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. Dengan demikian, maka kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapapun yang ingin berprestasi, maju serta meningkatkan derejad dirinya masing- masing.

Penelitian menunjukkan dari hasil kemampuan membaca siswa tingkat Sekolah Dasar di Indonesia yang pernah dilakukan olen Intenasional Education Achievemen (IEA) diketahui siswa SD di Indonesia berada pada urutan ke-38 dari 39 negara. 

Studi tentang siswa 15 tahun bersekala Internasional dirancang dan dilaksanakan oleh"Organization For Economi Cooperatio And Developmen ( OECD), yang diikuti oleh 43 negara  termasuk Indonesia, menunjukkan bahwa kemampuan membaca usia 15 tahun di Indonesia berada pada papan bawah.

Hal ini memberikan informasi, rendahnya minat baca masyrakat bukan semata karena masyrakat malas memebaca tetapi juga disebabkan sarana kurang memadai, harga buku relatif mahal dan penyebarannya tidak merata, dan tidak semua anggota masyrakat mampu membeli buku untuk kebutuhan membaca keluarganya. Selain itu juga  menjamurnya media internet segudang informasidan kapan saja bisa di akses  untuk mencari referensi sesuai kebutuhan  masyarakat .

Apabila tidak pande-pande mengatur dan mengendalikan waktu, maka akan melahirkan generasi penonton dan mendengar.Dampak karena itu salah satu  keterbatasan buku akhirnya generasi kita untuk mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan  

Maka peran pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan buku agar sampe kepada masyarakat yang membutuhkan dalam upaya meningkatkan minat dan kegemaran membaca masyarakat.Salah satu arah kebijakan dalam upaya peningkatan minat dan kegemaran membaca masyarakat.

Salah satu arah kebijakan pembangunan di bidang pendidikan adalah mendorong berfungsi Perpustakaan.Sebagai tempat terujudnya masyarakat pembelajaran sepanjang hayat melalui peningkatan minat baca melalui pemberdayaan perpustakaan dan taman bacaan

Kebijakan Nasional dalam peningkatan minat baca masyrakat telah dilaksanakan perencanangan Gerakan Membaca Nasional oleh Presiden Republik Indonesia Ibu Megawati Soekarno Putri pada tanggal 12 November 2003 di Isstana Negara Jakarta, dan Pemberdayaan Perpustakaan di masyrakat tanggal 17 Mei 2006 oleh Presiden Republik Indonesia Soesilo Bangbang Yudhoyono, untuk membangun budaya baca, memantapkan jati diri dan meningkatkan daya saing bangsa memperkokoh persatuan dan kesatuan Negara RI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun