Mohon tunggu...
Jeni KartikaRahim
Jeni KartikaRahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Happy reading ;)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Gender bagi Perempuan di Indonesia

13 Oktober 2021   19:25 Diperbarui: 13 Oktober 2021   19:51 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

"Terlalu banyak penderitaan di dalam dunia wanita kami. Tetapi sebelum aku angkat bicara melawan kezaliman yang merajalela di dalam duniaku itu, aku harus mempertimbangkannya baik-baik; aku harus tahu apa yang aku lakukan, karena dengan angkat suara itu aku memanggil kebencian semua orang, yang mendapatkan keuntungan dari kezaliman itu, menjadi penimpa kepalaku."-R.A.Kartini

Begitu kiranya yang disampaikan oleh Raden Adjeng Kartini, tokoh pahlawan yang memperjuangkan hak-hak wanita dan menjadi pelopor kebangkitan perempuan pribumi nusantara.

Menilik dari sejarah Bangsa Indonesia sendiri,upaya meneriakkan kesetaraan bagi kaum wanita sudah berjalan sejak masa kolonial. Namun meski sudah selama itu,nyatanya Indonesia belum mencapai kesetaraan yang sesungguhnya. 

Melansir dari Badan Program Pembangunan PBB(UNDP), Indeks Pembangunan Gender di Indonesia pada tahun 2018 berada di angka 90,99 dengan Indeks Pemberdayaan Gender berada angka 72,1. 

Berdasarkan data tersebut, Indonesia menjadi negara ke-103 dari 162 negara dengan Indeks Kesetaraan Gender terendah ketiga se-ASEAN.

Sebelum membahasnya lebih jauh,mari kita samakan persepsi kita mengenai Apa itu kesetaraaan gender. Gender merupakan hasil konstruksi sosial atau stereotip yang ada di masyarakat mengenai peran perempuan dan laki-laki. 

Kesetaraan gender itu merujuk pada suatu keadaan yang setara antara laki-laki dan perempuan dalam pemenuhan hak dan kewajibannya sebagai sesama manusia. Setara disini menurut KBBI, memiliki arti sama tinggi,sepadan,sebanding, atau seimbang. Lalu bagaimana suatu kondisi dapat dikatakan tidak setara, atau apa pentingnya kesetaraan gender?

Isi

Kembali kepada definisi mengenai kesetaraan gender itu sendiri, ternyata masih banyak orang yang salah kaprah mengenai hal tersebut. Setara bukan berarti sama. 

Menjadi setara bukan berarti wanita akan mengambil alih peran laki-laki atau sebaliknya. Memperjuangkan kesetaraan bukan untuk menjadikan permpuan ini sama seperti laki-laki tetapi agar perempuan mendapat kesempatan untuk ada dalam posisi yang sejajar dengan laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun