Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hari Toilet Sedunia: Toilet sebagai Cerminan Jiwa dan Masa Depan Indonesia

19 November 2021   09:00 Diperbarui: 26 April 2022   04:53 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi toilet umum. (Dok. Citymetric via kompas.com)

"Ia mencintai toilet lebih dari bagian-bagian lain rumahnya. Ruang tamu boleh kelihatan suram, ruang tidur boleh sedikit berantakan, ruang keluarga boleh agak acak-acakan, tapi toilet harus dijaga betul keindahan dan kenyamanannya. Toilet adalah cermin jiwa, ruang suci, tempat merayakan yang serba sakral dan serba misteri." - Joko Pinurbo 

Toilet adalah cermin jiwa di mana kita dapat menemukan "wajah asli" yang tidak boleh diketahui oleh orang lain, menurut penyair Joko Pinurbo. Apakah Anda setuju?

Toilet bagi sebagian kita mungkin hal yang sederhana. 

Namun bagi 25 juta masyarakat Indonesia, toilet adalah sebuah privilege atau hak istimewa yang tidak mereka dapatkan. Satu dari tiga orang masyarakat Indonesia tidak memiliki akses ke toilet flush atau siraman, kakus, atau sistem septik. 

Untuk mengantikan sistem tersebut, masyarakat Indonesia masih membuang air di semak-semak, hutan, tepian sungai, atau ruang terbuka lainnya. Tinggal dekat dengan tepian Sungai Kapuas, bukti buruknya akses fasilitas sanitasi masyarakat Indonesia sudah kerap penulis saksikan.

Memperingati Hari Toilet Sedunia, Untuk Siapa? 

Setiap tanggal 19 November, masyarakat dunia merayakan hari ini sebagai World Toilet Day atau Hari Toilet Sedunia yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 8 tahun yang lalu. 

Peringatan ini diawali dari kegelisahan bagaimana permasalahan akses akan toilet kerap dianggap tidak penting. Hari ini ditetapkan untuk memberikan motivasi dan meningkatkan kesadaran penduduk global akan pentingnya isu sanitiasi. 

Bukan hanya di Indonesia, kurangnya fasilitas sanitasi merupakan sebuah permasalahan global. Sekitar 3,6 milliar orang hidup tanpa akses fasilitas sanitasi yang memadai menurut PBB. 

Tema fokus utama dari Hari Toilet Sedunia juga dipilih dan berbeda-beda setiap tahunnya, dimana pada tahun ini tema yang dipilih adalah "valuing toilet" atau "menghargai toilet". 

Tema ini dipilih untuk menyorot fakta bagaimana toilet dan sistem sanitasi yang mendukungnya mengalami kekurangan dana, dikelola dengan buruk, bahkan diabaikan betapa pentingnya oleh banyak mayarakat di dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun