Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menerapkan Metode Tunjuk-Sebut ala Masinis ke Dalam Hidup Kita

20 Mei 2021   20:55 Diperbarui: 21 Mei 2021   12:56 5014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang masinis MRT Jakarta yang sedang melakukan tunjuk-sebut | Foto diambil dari Twitter/@mrtjakarta

Pernahkah Anda merasakan gelisah ketika meninggalkan rumah karena takut melupakan sesuatu? “Tadi kompornya sudah dimatikan belum ya? Kipas angin keknya lupa dimatikan deh. Lampu dalam kamar sepertinya masih nyala,” terkadang kita bertanya-tanya seperti itu.

Rasa gelisah ini tentu beralasan. Jika kompor ditinggalkan menyala lama bisa saja terjadi kebakaran. Sedangkan kipas angin, lampu, atau alat elektronik lainnya dibiarkan menyala tanpa digunakan akan boros listrik.

Atau mungkin Anda kerap melupakan barang-barang penting yang seharusnya Anda bawa ketika meninggalkan rumah? Pasti menjengkelkan ketika Anda harus putar balik setelah setengah jam berada di jalan hanya untuk mengambil dompet.

Solusi untuk menghilangkan rasa gelisah tersebut tentu dengan memastikan ulang. Namun beberapa kali dipastikan ulang pun terkadang rasa gelisah itu tetap ada. “Jangan-jangan tadi saya salah lihat,” meragukan diri kita sendiri.

Terdapat sebuah metode yang sangat bermanfaat untuk mengatasi rasa gelisah ini. Metode ini ternyata sudah lama digunakan oleh para masinis di Jepang. Metode tersebut disebut dengan shisa kanko dalam Bahasa Jepang atau tunjuk-sebut dalam Bahasa Indonesia.

Tunjuk dan sebutkan dengan suara lantang

Jika Anda pernah naik kereta di Jepang, mungkin Anda pernah sekilas melihat para masinis atau para penjaga keamanan di stasiun yang sedang menujuk-nunjuk. 

Di saat yang bersamaan mereka dengan suara yang lantang juga menyebutkan apa yang mereka tunjuk. Misalnya seperti “Pintu kereta aman!” atau “Kereta dari Osaka sudah sampai dengan aman di Tokyo pada tanggal 21 Mei 2021 pada pukul 12.00!”.

Metode ini ditemukan secara tidak sengaja sekitar 100 tahun lalu oleh Yasoichi Hori. Hori yang merupakan seorang masinis lokomatif uap dari Jepang saat itu sedang mengalami sakit mata. 

Beberapa sumber juga menyatakan Hori mengalami gangguan penglihatan karena umurnya. Namun ia tidak dapat meninggalkan pekerjaannya.

Untuk memastikan rambu-rambu yang ia lihat benar, Hori menyebut dengan suara lantang status dari rambu-rambu yang ia lihat kepada asistennya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun