Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Karhutla dan Kabut Asap, Tamu Tahunan yang Kembali Lagi

2 Maret 2021   20:30 Diperbarui: 3 Maret 2021   05:23 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabut asap yang menyelimuti Kota Pontianak | Foto diambil dari Kompas/Emanuel Edi Saputra

Berdasarkan pantauan Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) di Pontianak ketika artikel ini ditulis, udara disini termasuk kedalam kategori "Sangat Tidak Sehat" di angka 252 pada paremeter 2.5. 

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dikutip dari INews (1/3/2021) menyatakan karena kondisi udara yang buruk masyarakat Pontianak dianjurkan untuk selalu menggunakan masker ketika di luar rumah dan mengurangi aktivitas di luar rumah. 

Dikutip dari Kompas (2/3/21), awalnya ditemukan 689 titik panas di Kalimantan Barat namun karena hujan di beberapa daerah titik panas ini turun drastis tersisa 176 titik. Walaupun begitu kualitas udara di Kalimantan Barat secara keseluruhan masihlah berbahaya. 

Pemadam kebakaran yang selalu siap siaga membantu kebakaran lahan di sekitar pemukiman warga | Foto diambil dari Facebook BPAS
Pemadam kebakaran yang selalu siap siaga membantu kebakaran lahan di sekitar pemukiman warga | Foto diambil dari Facebook BPAS

Pemadam kebakaran pun terus berlalu lalang di sekitar Pontianak. Nomor hotline untuk melaporkan karhutla mulai disebar oleh pemadam kebakaran di Facebook. 

Masyarakat pun menjadi was-was dengan keberadaan karhutla tersebut, takut jika Si Jago Merah terus menyebar hingga ke rumah penduduk. Bahkan pada 27 Februari 2021, karhutla bahkan menyebar dan membakar 2 bangunan di SMK Negeri 1 Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat. 

Pemadam kebakaran yang selalu siap sedia dan membantu masyarakat pun menjadi korban, dikutip dari Kumparan (1/3/2021) 5 orang personil pemadam kebakaran Pontianak pingsan saat berusaha memadamkan karhutla. Mereka pingsan setelah mengalami sesak nafas menghirup terlalu banyak asap tebal. 

Karhutla dan Libur Sekolah

Sebagai tamu tahunan, penulis memiliki banyak kenangan mengenai karhutla. Pada tahun 2016 adalah salah satu karhutla terburuk di Pontianak. 

Saat itu, penulis harus tetap pergi ke sekolah menggunakan masker walaupun keadaan sudah sangat buruk. Kabut asap yang tebal bukan lagi berwarna putih, justru berwarna kuning pekat. 

Di lampu merah banyak personil Dinas Kesehatan yang membagikan masker. Masker saat itu pun sangat tidak familiar untuk masyarakat Pontianak jika dibandingkan dalam kondisi pandemi sekarang. Masker yang digunakan pun lepas pasang, sambil mengolok-olok masker siapa yang paling mahal. 

Entah mengapa dulu penulis menganggap hal ini lucu, tapi penulis ingat bersama teman-teman kami bersama menertawakan kabut yang tebal hingga papan tulis pun tidak dapat terlihat lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun