Bagaikan masalah yang tak berujung, situasi politik di Negeri Gajah Putih semakin memanas ditambah dengan gerakan demonstrasi masyarakat yang hingga sekarang masih berlanjut.Â
Demonstrasi yang awalnya ditujukkan kepada Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha yang dianggap tidak pro-demokrasi, berlanjut menjadi demonstrasi untuk reformasi Kerajaan Thailand dibawah Raja Maha Vajiralongkorn.Â
Sepertinya peribahasa "buah jatuh tak jauh dari pohonnya" tidak berlaku kepada Raja Vajiralongkorn yang memegang takhta Kerajaan Thailand sejak ayahnya, Raja Bhumibol, meninggal pada 13 Oktober 2016. Berbeda dengan ayahnya yang dikenal setia kepada rakyat dan istrinya, Vajiralongkorn kerap dikutip oleh media sebagai playboy dan womanizer.Â
Berbagai kontroversi, gossip dan permasalahan politik mewarnai pemerintah Raja Vajiralongkorn yang belum genap 4 tahun. Kontroversi dari pemberlakuan lse-majest (hukum yang melarang penghinaan terhadap monarki) yang semakin kuat, liburan di Jerman ketika pandemi Covid-19, mengadakan pemakaman selama 4 hari untuk anjing peliharaannya, hingga kisah cinta dengan selirnya yang kontroversial.
Sineenat Wongvajirapakdi, lahir dengan nama Niramon Ounprom dan sering dipanggil dengan sebutan "Koi" adalah wanita kelahiran 26 Januari 1985. Sineenat akhir-akhir ini merebut perhatian media internasional, namanya disebut-sebut seiringan dengan dilantiknya menjadi selir untuk Vajiralongkorn.Â
Masa lalu Sineenat juga tidak banyak diketahui dan satu-satunya informasi mengenainya hanya tersedia dari informasi yang diberikan oleh Kerajaan Thailand.
Perawat, Kolonel, Mayor Jenderal, hingga selir dalam 9 tahun
Perjalanan Sineenat dimulai dari Royal Thai Army Nursing, dimana pada tahun 2008 ia lulus dengan gelar Bachelor of Sciene in Nursing. Setelah lulus ia pun terjun menjadi perawat di dua rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Phra Mongkutklao dan Rumah Sakit Militer Ananda Mahidol. Ketika ia menjadi perawat, ia mulai menjalin hubungan dengan Vajiralongkorn yang saat itu masih menjadi Pangeran Mahkota Kerajaan Thailand.
Tujuh tahun setelah mengabdi menjadi perawat, Sineenat pun 'banting setir'. Pada tahun 2015, ia mengikuti pelatihan militer sebagai tentara Thailand yang memberikannya pangkat kolonel. Sineenat menjadi salah satu dari korps pengawal Vajiralongkorn.Â
Pelatihan militer ini memberikannya keahlian dalam perang hutan, terjun payung, dan menjadi pilot pesawat tempur. Tiga tahun kemudian Sineenat lanjut mengikuti sekolah penerbangan bersama Angkatan Udara Thailand dan mengikuti pelatihan di Jerman pada tahun 2018.