Pada saat terjadinya Revolusi Industri pada tahun 1760 hingga 1840, para bangsawan yang dianggap sebagai kelas atas mulai menurun kelas sosialnya digantikan dengan para orang kaya baru yang terdiri dari pedagang, pengusaha hingga pemilik industri.
Para orang kaya baru ini melanjutkan kebiasaan para bangsawan dan mengadopsi gagasan pentingnya Full English Breakfast dalam acara sosial mereka. Bukan hanya soal rasa, mereka menambahkan pentingnya tampilan dan estetika dari menu ini. Memiliki tujuan yang sama, bagi mereka menu sarapan ini juga digunakan untuk menunjukkan kekayaan, selera tinggi, dan pendidikan mereka.
Berbeda ketika di abad ke-13, pada era ini Full English Breakfast semakin populer dan bukan hanya dinikmati oleh para orang kaya saja. Menu ini juga populer dikalangan para pekerja industri yang menginginkan makanan yang lezat dan mengenyangkan untuk bekerja seharian. Dari sini, Full English Breakfast yang awalnya dianggap sebagai makanan mewah dan eksklusif mulai luntur dan menjadi menu sarapan wajib untuk mengenyangkan perut masyarakat Inggris seharian.
Mulai dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat
Menjelang Perang Dunia ke-1, Full English Breakfast mulai dikenal oleh seluruh masyarakat Inggris dan dijadikan sebagai sebuah standar sarapan umum hingga sekarang. Menu ini sekarang kerap dimasak oleh masyarakat Inggris untuk sarapan di akhir minggu atau dapat ditemukan di berbagai restoran. Menu umum yang digunakan dalam Full English Breakfast antara lain seperti bacon, telur goreng, sosis, puding hitam yang terbuat dari darah hewan, kacang panggang, tomat panggang, jamur, roti, dan kentang . Menu ini ditemani dengan jus jeruk dan teh atau kopi.Â
Perlu diketahui, Full English Breakfast memiliki perbedaan beberapa menu tergantung darimana asalnya, misalnya ada perbedaan menu di Inggris dengan di Skotlandia atau Irlandia. Â Menu juga dapat berubah tergantung dengan selera, misalnya telur yang didadar atau mungkin dimasak mata sapi.
Istilah "full" sendiri digunakan untuk mencerminkan makanan yang lebih berat atau lebih kenyang dibandingkan alternatif sarapan yang lebih ringan atau lebih sehat yang sekarang biasanya disebut dengan Continental Breakfast yang terdiri dari roti, yogurt, dan buah-buahan.Â
Kalau untuk penulis sendiri, Full English Breakfast terlihat sangat menarik dengan berbagai macam menu . Akan tetapi kalau berbicara mengenai selera, sepertinya penulis lebih memilih sarapan dengan nasi uduk atau bubur ayam. Ya, namanya juga selera orang Indonesia asli dan juga kebiasaan sejak kecil. Bagaimana dengan Anda? Tertarik untuk memulai hari dengan makanan nasional dan makanan dengan sejarah tertua dari Inggris ini?Â