Mohon tunggu...
Jeniffer Gracellia
Jeniffer Gracellia Mohon Tunggu... Lainnya - A lifelong learner

Menulis dari Kota Khatulistiwa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Full English Breakfast yang Dulu Menjadi Ajang Pamer Kekayaan

17 Januari 2021   10:16 Diperbarui: 17 Januari 2021   10:42 3309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Full English Breakfast | Foto diambil dari iamafoodblog.com

Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk memulai harinya, mungkin ada yang langsung mandi, membaca koran, membuka sosial media, atau langsung menikmati sarapan. Walaupun kebiasaan untuk makan di pagi hari sebelum melakukan pekerjaan sudah ada sejak zaman kuno, tidak hingga abad ke-15 kata sarapan atau breakfast digunakan. Kata breakfast secara harfiah berarti makanan untuk berbuka setelah puasa semalaman.

Menu makanan pagi juga beragam dan erat berhubungan dengan budaya di negara tersebut. Sarapan biasanya identik dengan jenis makanan yang cepat, mengenyangkan, mudah dimakan, dan tentu saja harganya terjangkau.

Berbeda dengan Full English Breakfast, menu sarapan dari Inggris ini awalnya dinikmati oleh masyarakat kelas atas abab ke-13 dan dijadikan sebagai ajang untuk pamer kekayaan. Prinsip menu sarapan ini adalah semakin mahal bahannya, maka semakin baik pula sarapannya.

Dimulai oleh para bangsawan di tahun 1300-an

Pada abad pertengahan, sarapan masyarakat Inggris biasanya terdiri dari bubur putih dan roti yang dimakan bersamaan dengan Ale (sejenis bir) atau kopi. Dalam sehari seseorang juga hanya makan dua kali, yaitu sarapan dan makan malam. Untuk menu sarapan yang sederhana tersebut, mereka harus menahan lapar hingga selesai bekerja dan waktunya untuk makan malam. 

Hingga pada tahun 1300-an, para bangsawan di Inggris mulai memperkenalkan Full English Breakfast yang menggantikan kebiasaan masyarakat Inggris yang sarapan dengan menu sederhana. Bangsawan ini dianggap sebagai kelas atas yang memiliki darah keturunan Kerajaan Inggris, pemilik tanah, atau dari keluarga terhormat dengan berbagai gelar.

Mereka menganggap perlu untuk menerapkan sebuah kualitas sosial yang baik dengan menyelenggarakan pesta besar dengan menghidangkan makanan yang mewah. Mereka juga menganggap sarapan sebagai makanan paling penting hari itu.

Lukisan pesta sarapan yang diadakan oleh Raja Edward VII di tahun 1875 | Foto diambil dari Historic UK
Lukisan pesta sarapan yang diadakan oleh Raja Edward VII di tahun 1875 | Foto diambil dari Historic UK

Para bangsawan ini pun mulai membuat pesta sarapan dengan makanan yang mewah sebagai pembuka dari rangkaian pesta selanjutnya. Dari pesta sarapan ini lah Full English Breakfast pertama disajikan. 

Menu ini menjadi sebuah kesempatan untuk para bangsawan untuk menampilkan kekayaannya dengan kualitas daging, sayuran, atau hasil kebun milik mereka. Dari menu sarapan ini, mereka dapat menilai hasil kebun siapa yang paling segar dan berkualitas atau mungkin hasil buruan siapa yang paling baik. 

Selain itu memamerkan kekayaan, Full English Breakfast juga menjadi ajang memamerkan keterampilan para juru masak yang dipilih untuk menyiapkan menu sarapan di pesta sarapan tersebut. Tentu untuk dapat memperkerjakan juru masak yang terbaik butuh biaya yang besar juga. Tidak heran karena alasan tersebut, menu ini hanya dinikmati oleh kalangan bangsawan yang kaya raya. 

Orang kaya baru setelah Revolusi Industri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun