Mohon tunggu...
Healthy

Usaha dan Perjuangan Mendapatkan Keturunan

20 Mei 2017   14:47 Diperbarui: 20 Mei 2017   15:04 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mendapatkan momongan adalah keinginan semua pasangan suami-istri (yang memiliki jalan pikiran "normal"). Tetapi ada saja masalah yang menyebabkan tidak hadirnya si bayi kecil. Bahkan setelah sekian puluh tahun pernikahan.

Beberapa penyebab tidak adanya keturunan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor seperti :

- adanya kemandulan (pada suami, pada istri, atau pada keduanya)

- adanya masalah pada proses pembuahan

- adanya masalah-masalah lainnya

Kita tidak akan berbicara mengenai sesuatu yang terlalu spesifik dan berhubungan dengan ruang lingkup TUHAN dan ruang lingkup ilmu pengetahuan/dunia medis. Namun melihat secara relatif sebuah usaha mendapatkan keturunan.

Beberapa sebab "unik" mengapa sepasang suami-istri tidak kunjung mendapatkan keturunan adalah :

- Rahim yang terbalik
Tidak perlu saya jelaskan apa itu rahim terbalik. Yang jelas, selama menggunakan "gaya misionaris", pasangan ini tidak akan mendapatkan keturunan karena sperma tidak akan mencapai rahim tempat bergelantungnya sel telur. 

Pasangan ini akhirnya disarankan untuk menggunakan doggy style agar sperma dapat mencapai sel telur. Setelah selama setahun meniru gerakan "anjing", seorang bayi laki-laki akhirnya hadir di tengah mereka.

- Faktor Lemak
Lemak terutama pada wanita itu cukup unik karena dapat "bercokol" di mana saja. Misalnya pada bawah perut, bawah paha, atau bahkan pada saluran rahim. Ya, lemak dapat menekan saluran ke rahim sehingga sperma kesulitan mencapai rahim.

Solusinya sebenarnya sangat sederhana : Olahraga
Namun apa daya, tuntutan kerja dapat menyebabkan banyaknya perempuan yang tidak sempat untuk mengurus jadwal olahraga. Apalagi setelah kerja harus kembali bekerja di rumah untuk menyapu, memasak, dan mengurus "si bayi besar".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun