Mohon tunggu...
Armin Yubu
Armin Yubu Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Other outsider

Selanjutnya

Tutup

Money

IMIP, Demografi, dan Cuan

22 Maret 2021   10:54 Diperbarui: 22 Maret 2021   11:05 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bisnis yang pertama kali didirikan adalah travel agency. Usaha ini didirikan pada tahun 2019. Pada awal pendirian, hanya beberapa pemilik mobil atau driver yang menitipkan kendaraannya agar bisa dicarikan penumpang. Seiring berjalannya waktu, satu persatu para pemilik mobil telah menaruh kepercayaan terhadap Om Rul.

Saat ini bisnis travel yang ia didirikan telah memiliki 15 armada. Dua unit milik pribadi, sisanya adalah driver atau pemilik kendaraan menempel di bendera travel agency-nya. Soal omzet, dari bisnis jasa tersebut bisa dikatakan cukup besar. Dari pengakuannya, bisa sampai Rp 30 juta perbulan.

Di masa-masa pandemi Covid-19, bisnis jasa yang ia kelola itu mengalami paceklik. Omzetnya sangat jauh menurun. Saat itu, Om Rul lantas berinisiatif membuka bisnis baru dalam bidang jual beli motor bekas. Demi memulai bisnisnya itu, ia rela melelang motor miliknya. Motor itu terjual dengan harga Rp 6 juta. Sebagian gajinya juga disisipkan sebagai tambahan modal. Dari situ, kemudian ia membeli dua unit motor yang menjadi cikal bakal dari Qinaya Morowali Motor dan Travel.

"Di awal itu saya sempat rugi. Unit yang saya beli harganya Rp 4,6 juta. Saya jual Rp 3,6 juta. Karena ternyata sedikit ada kerusakan. Saya rugi satu juta rupiah. Tapi, nasehat ayah saya yang membuat saya tetap maju. Kata dia, dalam bisnis untung itu rezeki, kerugian adalah keuntungan yang tertunda," urai ayah tiga anak itu.

Kegigihan dan kesabaran karyawan operator loeader ini, patut menjadi teladan. Karena kerja keras membangun bisnis, setiap bulannya ia mampu menjual sampai 25 unit motor. Jika dirata-ratakan, setiap bulan omzet yang diperoleh dari penjualan motor itu sebanyak Rp 175 juta. Angka itu sudah termasuk dengan modal pembelian setiap unit motornya serta biaya perawatan masing-masing unit."

Untuk mendapatkan unit motor yang akan dijual, saya bekerjasama dengan agen jual beli motor bekas yang ada di Kota Jakarta, dan beberapa relasi bisnis juga di Kota Makassar. Dan yang mesti dicatat, semua unit motor yang dijual, semua lengkap dengan surat-surat (BPKB dan STNK)," jelas Haeruddin.

Saat ini, Haeruddin alias Om Rul bisa dikatakan sukses secara finansial dengan bisnis yang ia jalankan. Telah banyak masukan dari beberapa keluarga, teman, dan rekan kerjanya supaya dia memfokuskan diri pada bisnisnya itu. Namun hal itu tidak lantas membuat dirinya memilih hengkang dari pekerjaannya sebagai karyawan di Kawasan Industri PT IMIP.

"Sudah banyak yang bertanya, kenapa tidak resign saja? Perlu digarisbawahi, saya bisa seperti sekarang ini karena PT IMIP. Saya juga ingin hidup seimbang. Saya bisa memerintah, dan saya juga ingin diberikan perintah," tegas Om Rul. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun