Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sehat dan Langsing dengan Mengurangi Nasi

18 September 2012   15:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:17 1906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Oleh Bude Binda

Program untuk lebih sehat dan syukur mengurangi berat badan saya canangkan sejak sekitar tiga bulan lalu. Hasilnya Alhamdulillah berat badan saya turun 3 kg dan tubuh lebih sehat.

Bagaimana caranya? Langkah pertama saya mengurangi konsumsi nasi putih. Nasi putih awalnya saya ganti dengan nasi merah. Lama-lama saya substitusi dengan leye (thiwul, nasi terbuat dari singkong), dan nasi jagung. Walau kalau sedang kepepet tak sempat cari/beli nasi jagung dan tak sempat masak thiwul ya saya tetap makan nasi namun porsi hanya  3 sendok makan saja. Apa kenyang? Kenyanglah, sayurnya yang saya perbanyak. Syukur sayurnya juga sehat dan rendah kalori seperti sayur bening atau sup.

Bulan puasa saya tetap berdiet dengan mengurangi nasi putih, hasilnya ya itu timbangan berat badan saya menunjukkan   berkurangnya tiga kilogram ukuran massa atau berat tubuh.

Selain itu agar sehat saya berusaha jalan kaki di pagi hari, minimal 7 menit. Ini saya dapatkan dari sebuah hasil penelitian yang  menyebut jalan kaki/lari 7 menit setiap hari mencegah diabetes.

Nah sekarang filosofinya. Mengurangi konsumsi nasi artinya mengurangi ketergantungan pada beras. Kalau negara ini masih bisa mencukupi kebutuhan beras seluruh rakyatnya sih tidak masalah. Menjadi masalah karena Indonesia kita sudah harus impor beras karena tak mampu mencukupi kebutuhan konsumsi beras rakyatnya yang memang jumlah perkapitanya per tahun tertinggi di Asia bahkan di dunia.

Padahal  negara kita kaya akan tumbuhan sumber karbo hidrat selain beras. Seperti yang ditulis Ibu Maria Hardiyanto tentang Sudah Ganti Pangankah Anda?Tanaman yang mudah tumbuh di pekarangan, tak memerlukan perawatan khusus dan gizinya pun bagus seperti jagung, ketela,sukun, ganyong, suweg, uwi, ubi jalar, jali. Jagung memang memerlukan lahan dan budi daya khusus namun biaya perwatannya lebih murah dari padi.

Jika kita mau, kita pasti bisa mengganti dan mengurangi konsumsi nasi ke tumbuhan atau pangan lain yang mudah dicari  mudah ditanam dan jika kita mau sebenarnya mengolahnya juga tak sulit. Alangkah indahnya dan kuatnya negeri ini jika dapat berdaulat dalam hal pangan. Kedaulatan pangan ini akan tercapai dengan  mau memberdayakan tumbuhan sumber pangan non beras mau pun non terigu.

Jika hasilnya  tubuh yang sehat, langsing, dan ekonomi Indonesia yang lebih bagus karena mengurangi impor pangan bahkan kalau bisa dan mau menghentikan impor pangan, mengapa kita tak segera melakukannya? Salam.

BUDE BINDA

Selasa, 18 September 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun