Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nasi Kuning untuk Negeriku Tercinta Indonesia

17 Agustus 2011   15:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:41 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh Bude Binda

Hari ulang tahun kemerdekaan RI ini kulalui di rumah saja. Biasanya aku ikut upacara dengan anak-anak di sekolah dulu, baru ke kecamatan. Namun karena kondisi kesehatan kemarin aku izin tidak mengikuti upacara kepada Bapak KS, beliau memaklumi kondisiku.

Pagi-pagi jalan dan halaman kubersihkan, akan banyak siswa yang lewat untuk berangkat upacara. Kusiram bunga dan tanaman yang ada di halaman.

Usai bersih-bersih dan menyiram tanaman, aku menyetel televisi untuk mengikuti upacara peringatan HUT RI di Istana Merdeka. Tidak seru juga kalau nonton sendirian, kuambil ponakan di rumah Ibu, mereka senang kuajak main ke rumah. Ponakan kembarku usia 3 tahun esok 2 September.

Setelah ditunggu tiba juga saatnya upacara kemerdekaan dimulai, saat yang paling kutunggu beraksinya Paskibraka saat mengibarkan bendera merah putih. Acara ternyata dimulai dari detik-detik proklamasi. Acara demi acara berjalan, ponakan ikut menirukan komandan upacara....Siap...Grak...!! ....Hormat.....Grak!

Melihat Pak Polisi yang jadi pemimpin Paskibra membuat Nadif spontan menyeletuk, "Mamas pengin jadi Pak Polisi!". Demikian juga melihat tentara yang berbaris dengan rapi gagah dalam seragam mereka dia pun melanjutkan..."Mamas ingin jadi tentara Amerika". "Lho kok tentara Amerika, tentara Indonesia". "Ya deh tentara Indonesia". Celotehnya lucu dan menggemaskan, sementara adik kembarnya tak terlalu fokus, kadang turun dari kursi menengok laptop. Sebelum upacara dimulai di TV tadi sempat membuka Encarta Kid yang mereka sukai.

Sementara itu usia doa, yang ditunggu tiba, pengibaran bendera. Melihat Paskibra  berbaris, apa lagi saat pembawa bendera naik ke tangga istana mengambil bendera yang ada di depan Presiden, membuatku terharu. Mataku mulai berkaca-kaca. Saat bendera sudah diserahkan, oleh Pak SBY diletakkan di baki yang dibawa dengan khidmad oleh pembawa bendera tibalah saat turun tangga, dengan wajah tetap meghadap Presiden, dia berjalan mundur! Waduh, ikut deg-degan, bagaimana kalau jatuh. Namun latihan yang prima dan mental yang tangguh, membuat si gadis lancar saja turun tangga dengan mundur, bahkan senyum tak lekang dari wajahnya.

Pengibaran bendera membuat air mataku menetes pelan. Rasa haru tak dapat dibendung. Alhamdulillah pengibaran lancar. Dilanjutkan menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan daerah oleh paduan suara pelajar dan dewasa. Suara mereka merdu dan kompak. Lagu Hari Merdeka dari H Mutahar membuat kita bersemangat dan membangkitkan rasa nasionalisme. Yah apa pun yang terjadi Indonesia rumahku, negeriku tempatku lahir, dan berbakti.

Siang harinya, aku ingin masak yang berbeda. Hari 17 Agustus ini menu masakku nasi kuning. Nasi kuning, kering tempe, mi goreng, telur dadar, kacang tanah goreng untuk taburan dan sambal tomat plus terasi. Jadilah kami berbuka puasa dengan berpesta nasi kuning yang untungnya enak walau masaknya tak dicicipi. Warna kuningnya juga pas.

Hanya itu yang bisa kurayakan hari ini. Semoga Indonesia bisa lebih maju lagi. Merdeka dari segala keterpurukan. Menjadi bangsa yang percaya diri, berswa sembada pangan, bebas korupsi, menegakkan hukum dengan tanpa pandang bulu, pemimpinnya tegas dalam segala hal. Karena seberat apa pun masalah bangsa jika kita bersatu dalam menyelesaikan masalah pasti bisa selesai dan tuntas. Tinggal kemauan (Political will) dari Presiden dan jajarannya saja. Di mana ada kemauan di situ ada jalan!

Dirgahayu Indonesiaku!

BUDE BINDA

Banjarnegara, Rabu 17 Agustus 2011 di Ramadhan hari ke 17

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun