Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menanamkan Kebiasan Baik Pada Balita

21 Desember 2011   04:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh Bude Binda

"Mbah  Hirun laptope badhe dasto kantor?" (Mbah Hirun laptopnya mau di bawa ke kantor). Tanya Nadhif pada  Paman  Hirun yang dipanggilnya Mbah. Kalimat itu diiyakan Mbahnya. Nadhif dan adiknya Nashif berbicara bahasa Jawa krama  atau halus. Kami melatihnya demikian. Kalau bercakap dengan mereka kami bicara krama, walau sehari-hari pakai basa ngoko atau tataran rendah dalam berbahasa Jawa.

Kalau makan jajan bungkusnya mereka buang ke tempat sampah. Itu kebiasaan yang kami tanamkan pada mereka. Demikian juga memakai sandal atau baju tangan dan kaki kanan dulu, melepas sandal atau baju kaki dan tangan kiri dulu.

Kebiasaan yang tampak remeh itu akan berperan besar dalam pembentukan watak mereka. Saya ingat kata Pak Cipto Margono guru bahasa Inggris saya SMP, kebiasaan akan membentuk watak. Bukankah orang dewasa saat ini punya kebiasaan buruk yang menyebabkan Indonesia belum jadi negara maju? Kebiasaan membuang sampah sembarangan, tidak bisa antri dengan tertib, ugal-ugalan di jalan raya. Kebiasaan buruk itu telah menjadi watak mereka, dan watak yang dilakukan bersama-sama tanpa sadar telah menjadi budaya yang buruk. Termasuk korupsi.

Kembali kepada pendidikan sederhana pada anak-anak usia 0-5 tahun. Konon kata para ahli di usia inilah watak terbentuk. Peran ibu, pengasuh, ayah dan keluarga menjadi penting. Orang dewasa yang ada di sekeliling Balita ini sudah semestinya memberi contoh kebiasaan baik. Ucapan mau pun tindakan yang baik akan terekam dalam memori mereka. Bahkan mereka akan segera menirunya. Sebaliknya tindakan dan ucapan buruk juga akan ditiru.

Kebiasaan-kebiasaan baik yang dapat kita biasakan pada anak-anak sejak dini di bawah ini.

1. Membuang sampah di tempat sampah.

2. Pipis dan buang hajat di  WC dan segera dibersihkan.

3. Mengenakan sandal sepatu kaki kanan dulu, melepas kaki kiri dulu.

4. Memakai baju dan celana tangan dan kaki kanan dulu, melepas tangan dan kaki kiri.

5. Mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu.

6. Minta maaf setelah berbuat salah/nakal.

7. Bersalaman saat berjumpa dengan saudara atau orang yang lebih tua.

8. Mengucap salam saat masuk rumah.

9. Berdoa sebelum makan dan tidur.

10. Mandi dan sikat gigi teratur.

Anda bisa menambahkan kebiasaan baik yang lain.

Semoga dengan membiasakan ucapan atau pun perbuatan baik sejak dini anak-anak akan menjadi pribadi yang baik, santun, jujur, suka kebersihan, religius dan menjadi generasi penerus yang lebih baik dari generasi sekarang.

Kata-kata yang positif, sopan akan menjadi kekayaan yang berguna bagi mereka. Baik secara kemampuan berbahasa mau pum membentuk  citra positif dalam diri si anak. Tak jarang orang tua mengucapkan saat marah bahwa si anak bodoh dan nakal. Orang tua tidak sadar kalau ucapan itu membuat anak menganggap dirinya nakal dan bodoh, hingga dia bersikap seperti yang diucapkan oleh orang tuanya. Hati-hati memberi mereka cap atau julukan pada mereka. Lebih baik walau nakal mereka kita katakan sebagai anak pintar dan sopan.

Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat.

BUDE BINDA

Banjarnegara,  Rabu 21 Desember 2011

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun