Mohon tunggu...
Kris Budiharjo
Kris Budiharjo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Jemparingan Mataraman gaya Keraton dan gaya Pakualaman Jogja

Pegiat Jemparingan Mataraman gaya Kraton Yogyakarta dan gaya Pakualaman, owner www.JEMPARINGAN.Com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beda Jemparingan MATARAM dg MATARAMan (1. Bandul)

25 Desember 2022   12:47 Diperbarui: 25 Maret 2023   16:23 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto karya : Kris Budiharjo - www.jemparingan.com

Jemparingan MODERN. Foto by Bpk. Kris Budiharjo
Jemparingan MODERN. Foto by Bpk. Kris Budiharjo

Dari konsultasi dengan para sesepuh / pemanah sepuh, salah-satunya pak Bambang 'Merpati" Yuwono, jemparingan Mataraman yang menggunakan busur secara miring / diagonal (jemparingan MODERN.red) baru MULAI ADA sekitar akhir tahun 70an atau awal tahun 80an, di luar kraton / luar Yogyakarta.

2. Warna :

  • di jemparingan MATARAM Yogyakarta dulu hanya 2 warna : merah (mustoko / kepala) -nilainya 3 poin; dan putih (badan / awak) - nilanya 1 poin.
    Di bawah wong-wongan digantungkan bola kecil yang disebut pocong (bahasa kromo-inggil gagrag Yogyakarta untuk penyebutan : pantat) - bila pemanah mengenai bagian pocong, nilainya dikurangi 1 poin.  

  • di jemparingan Modern (busur miring) wilayah Yogyakarta ASLI-nya bandul 2 warna : merah dan putih.
    warna merah disebut : molo, nilainya 3 poin; warna putih disebut badan, nilainya 1 poin.

Catatan :
Bagi penjemparing yang berasal dari Luar Yogyakarta (khususnya dari Jawa Tengah), NAMA bagian-bagian bandulnya sedikit berbeda :

  • warna merah pada bandul : polo
  • di bagian paling bawah bandul, ada bagian yg di cat warna hitam, biasa disebut : bol.
    (kata 'bol' sendiri dalam bahasa Jawa Ngayogyan dianggap kurang sopan, artinya : anus, lubang dubur / silit (jawa)
  • Kalau istilah 'pantat' dalam kromo-inggil bahasa jawa Ngayogyan disebut 'pocong'; di Surakarta disebut : 'bocong'
    .
  • sekarang di beberapa klub / event gladhen Nasional di Yogyakarta mulai ada yang menggunakan bandul 3 warna, seperti lazim dipakai klub jemparingan dari Surakarta = merah (polo /molo), nilai 3 poin - kuning (jangga / leher), nilai 2 poin - dan putih (badan/awak), nilai 1 poin. Tapi tetap ... tidak ada 'bol'-nya.

Simak info menarik seputar JEMPARINGAN di : www.JEMPARINGAN.COM

bersambung ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun