Pendidikan di keraton Yogyakarta sudah menjadi FOKUS perhatian Ngarso Dalem sejak AWAL kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri. Berikut ini sekolah-sekolah yang ada di keraton Yogyakarta dan perkembangannya.
1. SEKOLAH TAMANAN
didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IÂ pada tahun 1757 M, dengan mata pelajaran yang dimaksudkan untuk membentuk JIWA KARAKTER SATRIA.
Mata pelajaran dari sekolah ini  adalah :
1. Bahasa dan Kesusastraan Jawa Baru dan Kawi
2. Sejarah Kraton di tanah Jawa
3. Menyanyi (nembang) Macapat, Tengahan, dan Gedhe
4. Tata Negara
5. Undang-Undang Sepuluh
6. Angger Pradhata dan Pidana (Hukum Perdata dan Pidana)
7. Mengaji
- Kitab Turutan
- Qur'an dan Tafsir
- Buku Agama
- Tradisi dari Mataram sampai Ngayogyakarta yang berhubungan dengan Agama
- Parail (Hukum Waris Islam)
- Perkawinan dan Talak
Keterangan :
Nomor 1 dan 2 diberikan oleh Abdi Dalem Reh Kawedanan Kapujanggan yang diketuai oleh Tumenggung Tambakboyo.
Nomor 3 diberikan oleh Para Pesinden, Abdi Dalem Reh Karawitan
Nomor 4, 5,6 Â diberikan oleh Para Jaksa dan Suragama Reh Kawedanan Pancaniti yang diketuai oleh Tumenggung Sujanapura.
Nomor 7 seluruhnya diberikan oleh Para Abdi Dalem Reh Kawedanaan Pengulon dipimpin oleh Kanjeng Kyai Penghulu Dipaningrat.
Disamping Mata Pelajaran tersebut di atas, ada mata Pelajaran yang berdasarkan Ketentaraan, Pertanian, dan Kebudayaan :
1. Menari (Tarian Putri)
2. Menari (Tarian Laki-laki)
3. Memilih dan Menunggang kuda
4. Latihan Berperang (setiap hari Sabtu, di Alun-alun Lor dari jam 16.00 - 18.00)
5. Latihan Memanah
6. Menatah dan Menyungging Wayang
7. Membuat dan Melaras Gamelan
8. Seni Bangunan
9. Memelihara segala tanam-tanaman Pekarangan, Ladang, Sawah dan Perkebunan
10. Membuat dan memelihara Saluran Pengairan dan Bendungan untuk Pertanian Rakyat
Sekolah-sekolah berikutnya :
2. Sekolah SRI MANGANTI (1867 M), bertempat di Bangsal Trajumas
3. Sekolah PAGELARAN, bertempat di Bangsal Pengapit Kulon
4. Sekolah JAYENG BRATAN
5. Sekolah KUMENDAMAN
