Buku Rekening Hilang? Kartu ATM Kedaluwarsa? Duh Gusti!

Pengalaman ini saya dapatkan pada bulan September 2020. Kisah nyata ini ingin saya bagi untuk para pembaca agar tidak panik saat urusan penggantian buku rekening bank dan kartu ATM tidak menjadi kuatir berlebihan.

Saya bukanlah orang yang rutin berurusan dengan bank sehingga informasi mengenai kebijakan terbaru dari Bank tidak saya ikuti. Apalagi disituasi Pandemic corona seperti ini saya malah semakin lebih tidak tertarik untuk datang ke sana. Menghindari kerumunan adalah salah satu cara terbaik untuk tetap bertahan, bukan?

Biasanya saya hanya melakukan transaksi setor tunai maupun penarikan melalui ATM. Akan tetapi saya mengalami suatu tantangan dimana saya mendapat informasi bahwa Kartu ATM saya akan Expired yang saya abaikan oleh karena kesibukan. 

Tapi Saya akan mengagendakan waktu untuk menyelesaikannya pada lain kesempatan. Mengabaikan notice tersebut, pada tanggal 01 September pukul 11.00 WITA saya melakukan setor tunai sebanyak Rp. 1.800.000 di Gerai ATM Bank BRI kantor pusat. 

Awalnya semua terlihat baik -- baik saja. Setelah melakukan penyetoran itu, belum ada informasi kalau kartu saya tidak dapat digunakan lagi. Namun ketika saya kembali melanjutkan transaksi dengan melakukan pengecekan saldo. 

Saat saya memilih opsi Cek Saldo, ternyata tidak bisa. Lalu saya mendapatkan informasi bahwa kartu saya telah kadarluarsa dan dipersilahkan Menghubungi Bank.

Sayangnya saya juga mengalami kehilangan buku rekening saya. Mungkin jatuh selama perjalanan saya karena tas saya teryata sobek. Alhasil sayapun melaporkan diri ke kantor polisi untuk membuat berita kehilangan. 

Saya sebenarnya tidak takut dengan masalah ini. Walaupun buku rekening saya hilang, dan kartu ATM saya expired, setidaknya saya bisa mengemukakan alasan dan permohonan saya agar pihak bank membantu saya untuk mengurus penggantiannya.  

Tapi tak disangka saat saya datang ke Bank dan menemui Costumer Service, saya disarankan untuk menutup rekening saya yang lama dan dibukakan rekening yang baru. Wah...saya langsung kuatir. 

Terus bagaimana dengan saldo saya yang ada pada rekening lama saya? Saya pun menunjukkan bukti bahwa sebelumnya saya melakukan transaksi setor tunai dengan kartu ATM tapi tidak ada masalah.

Masalahnya sekarang adalah buku rekening saya hilang, sehingga saya tidak dapat memproses kartu ATM saya. Inilah yang benar -- benar membuat saya panik. Saat saya bertanya kepada CS-nya, CS hanya bilang sekarang peraturannya begitu. Kalau ingin buku rekeningnya dengan nomor lama, maka saya disampaikan akan menanti sangat lama. Berapa lamanya sang CS belum dapat memastikan. Tapi kalau mau menutup rekeningnya dan mau dipindahbukukan saldo yang ada dalam rekening itu ke rekening baru itu dapat dilakukan. Walaupun kedengarannya aneh, dan saya sedang terburu -- buru membutuhkan rekening maka sayapun menyetujui untuk mengganti rekening.