Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pil "K" Ada

23 September 2020   23:31 Diperbarui: 23 September 2020   23:33 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pil K? sebegitu terkenalnya kamu hari ini"desisnya sambil tersenyum simpul.

Pria tanpa sepatu itu baru saja ingin menyodorkan uang logamnya, namun si Mbah menolak.

"kami tidak menerima tunai. " katanya sembari menggeleng keras. Wajahnya mendadak terlipat

"Jaman sekarang tidak perlu lagi uang tunai," katanya sambil menunjukkan dengan jemari bercat merah ke arah stiker baru dengan logo yang dapat discan oleh smartphone.

Pria itu pulang ke senayan, melihat banyak wajah sumringah karena datangnya PIL "K"

Mereka sama -- sama mengangkat gelas tanda bahagia dan membagi -- bagi pil di antara semua yang hadir. Sang pria tadi dengan sepatu yang telah dipakai kembali dan lengan baju yang telah dirapihkan menerima dua butir.

Warnanya sedikit aneh. Merah, Kuning, Hijau ibarat lagu pelangi. Seperti lampu lalu lintas diperempatan. Ragu -- ragu dia menelan pil itu.

Rasanya...

Pahit...tapi mengobati keletihan

Letih menjabat atau letih merapat dalam urusan politik

 Pedas....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun