Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kipas Kecil di Negeri Kincir Angin

19 Oktober 2019   14:45 Diperbarui: 19 Oktober 2019   14:49 1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mimpiku sama

Menjadi kincir seperti ibuku yang tersohor

Memang belum bisa menjadi demam bagi dunia

Tapi cukup untuk menyejukkan

Panasnya hati diruangan sempit

Tak seperti mereka yang bertabur bunga indah 

Namun tunas kecil yang kumiliki 

Dengan baik kujaga

Baru bisa bergerak dua arah

Setidaknya bukan melangkah sembarangan

Sekalipun mudah dibawa ke sana - sini

Aku hanya bekerja

Tanpa banyak berkata

Aku lihat banyak foto memenuhi

Setiap kartu- kartu memori.

Di dunia yang luas orang lebih memilih

Kipas yang besar yang tangguh

Tanpa menyadari yang sebesar itu

Tak bisa menghibur manula di ujung gang sempit

Yang kehilangan putra bungsunya

Karena peradaban zaman.

Putera itu mengurung diri dikamar

Berkutat dengan gadget diruangan pengap

Mengabaikan mereka

Tenggelam dalam kenangan;

Pernah mendengar

Pernah meraba

Kini terlantar.

Karya : Jefry Daik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun