Mimpiku sama
Menjadi kincir seperti ibuku yang tersohor
Memang belum bisa menjadi demam bagi dunia
Tapi cukup untuk menyejukkan
Panasnya hati diruangan sempit
Tak seperti mereka yang bertabur bunga indahÂ
Namun tunas kecil yang kumilikiÂ
Dengan baik kujaga
Baru bisa bergerak dua arah
Setidaknya bukan melangkah sembarangan
Sekalipun mudah dibawa ke sana - sini
Aku hanya bekerja
Tanpa banyak berkata
Aku lihat banyak foto memenuhi
Setiap kartu- kartu memori.
Di dunia yang luas orang lebih memilih
Kipas yang besar yang tangguh
Tanpa menyadari yang sebesar itu
Tak bisa menghibur manula di ujung gang sempit
Yang kehilangan putra bungsunya
Karena peradaban zaman.
Putera itu mengurung diri dikamar
Berkutat dengan gadget diruangan pengap
Mengabaikan mereka
Tenggelam dalam kenangan;
Pernah mendengar
Pernah meraba
Kini terlantar.
Karya : Jefry Daik